Puisi Gus Nas : Tuhan Tak Pernah Cuci Tangan

- 28 November 2023, 06:31 WIB
Dalam kotoran pesta politik manusia Tuhan tak pernah cuci tangan
Dalam kotoran pesta politik manusia Tuhan tak pernah cuci tangan /Ilustrasi Pixabay

Bait kedua menggambarkan betapa rakyat Indonesia tidak mengerti maknanya serakah.

Mereka rela bekerja keras dan keringat bercucuran demi memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.

Mereka tidak akan pernah menyerah pada nasib mereka.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Tulang Belulang Guru

Puisi ini ditutup dengan pernyataan bahwa Tuhan tidak pernah cuci tangan.

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu hadir dan memperhatikan umatnya.

Dia akan selalu membela kebenaran dan keadilan, termasuk membela rakyat Indonesia dari praktik korupsi dan politisasi agama.

Berikut adalah interpretasi sastra terhadap puisi ini:

Kotoran pesta politik manusia

Kotoran dalam puisi ini dapat diartikan sebagai praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang marak terjadi di Indonesia.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x