Nestapa dan neraka hanya milik orang yang tak percaya putaran takdir
Nestapa dan neraka dalam puisi ini dapat diartikan sebagai penderitaan dan hukuman.
Penderitaan dan hukuman hanya akan menimpa orang-orang yang tidak percaya pada putaran takdir.
Tuhan tak pernah cuci tangan
Tuhan dalam puisi ini dapat diartikan sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Dia selalu hadir dan memperhatikan umatnya. Dia akan selalu membela kebenaran dan keadilan.
270 juta anak-anak bangsa tak akan ditinggal mati oleh NKRI
270 juta anak-anak bangsa dalam puisi ini dapat diartikan sebagai rakyat Indonesia.
Mereka tidak akan pernah menyerah pada nasib mereka.
Mereka akan terus berjuang untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.