Praktik-praktik ini membuat politik menjadi kotor dan tidak bersih.
Kudus firmanNya membersihkan kudis-kudis dusta
Firman Tuhan dalam puisi ini dapat diartikan sebagai ajaran agama.
Ajaran agama dapat membersihkan hati manusia dari dosa dan kebohongan.
Walau tangan-tangan koruptor dan pelacur dicuci berkali-kali
Tangan koruptor dan pelacur dalam puisi ini dapat diartikan sebagai para pelaku korupsi dan politisasi agama.
Mereka seringkali mencoba untuk menutupi dosa-dosa mereka dengan berbagai cara, termasuk dengan mencuci tangan mereka secara berkali-kali.
Rakyat tak mengerti maknanya serakah
Rakyat dalam puisi ini dapat diartikan sebagai rakyat Indonesia.
Mereka tidak mengerti maknanya serakah karena mereka hanya ingin hidup dengan adil dan sejahtera.