Baca Juga: Puisi Gus Nas : Negeri Para Nabi
Penyair mengibaratkan Nabi Musa dan Nabi Harun sebagai simbol dari perdamaian dan toleransi.
Pada bait ketiga, penyair bertanya tentang jejak Firaun di bumi Yerusalem.
Firaun merupakan seorang raja Mesir yang kejam dan selalu menindas bangsa Israel.
Penyair mengibaratkan Firaun sebagai simbol dari kebencian dan kekerasan.
Penyair menyatakan bahwa semua jejak Firaun di bumi Yerusalem telah lenyap.
Hal ini melambangkan bahwa kebencian dan kekerasan tidak akan pernah menang.
Pada bait keempat, penyair menyatakan bahwa ia telah membaca kembali Kitab Zabur dan Kitab Taurat dalam sunyi semadi.
Kitab Zabur dan Kitab Taurat merupakan kitab suci umat Yahudi.
Penyair mengibaratkan Kitab Zabur dan Kitab Taurat sebagai sumber pengetahuan dan hikmah.