Jatam, Sebuah Pilihan untuk Menolong Petani

- 4 April 2023, 11:50 WIB
JATAM, wadah para aktivis Muhammadiyah menemani petani.
JATAM, wadah para aktivis Muhammadiyah menemani petani. /Foto : Pixabay

"Kenapa, Mas?"

Baca Juga: Inggris Incar Amerika Pasarkan Motor Listrik Keren Maeving

"Nasib petani seperti kami ini benar-benar ngenes, Pak Bei. Berat. Makanya anak-anak kami jadi gak ada yang minat belajar bertani. Bantu-bantu bapaknya saja sudah gak mau."

"Begini, Pak Bei," Mas Mardi menimpali, "Dulu waktu masih ada Koperasi Unit Desa, KUD, kami masih bisa mendapatkan benih, pupuk, dan obat-obatan dengan gampang. Sekarang sulit. Memang sekarang ada program pupuk subsidi, tapi sering langka. Jatah pupuk subsidi juga sangat sedikit, tidak mencukupi. Jadi terpaksa kami harus beli pupuk non-subsidi yang mahal harganya. Jadi kami sering rugi, Pak Bei."

"Benar, Pak Bei, "sambung Marno. "Seperti harga-harga kebutuhan yang terus naik, biaya tanam padi pun semakin mahal, tapi harga jual panenan kami tetap rendah," lanjutnya.

Baca Juga: Kue Lebaran Nastar Lembut dan Kisaran Harganya

"Harga gabah kering panen dibatasi dengan Harga Batas Atas," Tomo menyahut. "Namanya Harga Batas Atas, tapi ya tetap rendah, Pak Bei. Jadinya kami gak bisa untung," lanjutnya.

"Pak Bei," Narjo menyela, "Seperti yang kukatakan kemarin, memang sudah saatnya Muhammadiyah turun tangan bantu masalah pertanian ini."

"Loh kan sudah ada Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kang. Ada Bulog, ada Kementerian Pertanian. Mereka yang ngurusi dan bertanggungjawab soal itu, Kang. Juga sudah banyak LSM dan Asosiasi atau Perkumpulan yang berkomitmen membela nasib petani. Kenapa harus Muhammadiyah?"

Baca Juga: Mento Kauman Banyak Dicari Pengunjung Pasar Ramadhan

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah