Network
DESK DIY -- Satu lagi makanan lezat yang dibuat warga Kauman yang selalu dicari pengunjung Pasar Ramadhan. Mento namanya. Gurih dengan kelembutan yang menghanyutkan lidah.
Di balik lezatnya mento, seorang warga Kauman bernama Bu Hesti terbiasa kerja teliti dan telaten. Juga fokus dengan apa yang dikerjakan.
Membuat mento mirip dengan perajin membuat barang kerajinannya. Bahan ditata rapi lalu tangan terampil itu bergerak cepat dan pasti. Urutan membuat mento harus diikuti. Inilah disiplin membuat makanan yang diwarisi dari leluhur.
Baca Juga: Belajar dari Mubaligh Laris Selama Ramadhan
Mula mula adonan lembut tepung terigu dicampur telur dipanaskan sehingga berbentuk dadar. Lalu daging ayam giling yang beraroma bumbu dimasukkan dalam dadar tadi. Kemudian digulung.
Air dipanaskan untuk mengukus dadar yang sudah digulung dibungkus daun pisang. Sebelum masuk tempat pengukusan, dadar tadi diberi beberapa sendok santan kelapa yang kental dan yang encer.
Oke, tunggu tiga perempat jam, mento pun matang. Bau harum daun pisang matang campur bau gurih mento benar benar menggoda. Apalagi kalau bungkus sudah dibuka.
Baca Juga: Momen Bersejarah di Arab Saudi, Sepak Bola Wanita Semakin Berkembang
