Jatam, Sebuah Pilihan untuk Menolong Petani

- 4 April 2023, 11:50 WIB
JATAM, wadah para aktivis Muhammadiyah menemani petani.
JATAM, wadah para aktivis Muhammadiyah menemani petani. /Foto : Pixabay

"Begini lho, Pak Bei. Para petani ini tergolong wong cilik, posisinya sangat lemah, dhuafa' dan mustadz'afin. Orang-orang lemah itu hanya bisa berkumpul di tingkat Kelompok Tani dengan anggota 30-an orang. Lalu, 3-4 Kelompok Tani berkumpul di satu Gapoktan. Hanya itu perkumpulan mereka. Tidak ada perkumpulan dalam skala yang lebih besar sehingga mereka tidak punya kekuatan menghadapi para penindas."

"Piye maksudmu, Kang? Kok sangar temen bahasamu," Pak Bei sengaja memancing Narjo ngeluarkan aspirasinya. Memang, loper koran satu ini sering punya gagasan bagus, tapi selama ini dia hanya dipandang sebelah mata, tidak ada orang mau mendengarkannya.

"Pak Bei, aku yakin sebenarnya Muhammadiyah punya kemampuan mengorganisir petani dalam skala luas dan besar, skala Nasional. Ini penting agar petani punya daya tawar yang kuat terhadap pabrik benih, pupuk, obat-obatan, pedagang beras, dan para pengambil keputusan terkait pangan Nasional. Bahkan, dengan perkumpulan itu mereka bisa mandiri, tidak tergantung pada pabrik yang maunya untung sendiri.

Baca Juga: Momen Bersejarah di Arab Saudi, Sepak Bola Wanita Semakin Berkembang

"Caranya gimana, Kang? Ini persoalan besar dan tidak gampang. Bahkan rumit."

"Pak Bei termasuk Pengurus di PP Muhammadiyah, kan?"

"Iya, Kang."

"Muhammadiyah kan punya struktur organisasi yang kuat dan rapi sampai ke tingkat ranting/desa, Pak Bei?"

"Iya benar, Kang."

"Nah, pasti PP Muhammadiyah bisa bikin kebijakan untuk dilaksanakan oleh semua pengurus hingga di tingkat Daerah, Cabang, dan Ranting."

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah