Dalam bait keenam, penyair menegaskan bahwa puncak seni dan puisi adalah akal-budi.
Hal ini berarti bahwa karya seni dan puisi yang bernilai tinggi adalah karya yang lahir dari akal dan budi yang sehat.
Pada akhirnya, penyair menyimpulkan bahwa manusia haruslah seperti tupai yang pandai melompat, tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik.
Baca Juga: Pedagang Teras Malioboro 2 Unjuk Rasa di Kantor Gubernur DIY. Apa Keluhannya?
Hal ini berarti bahwa manusia harus mampu menyeimbangkan antara akal dan budi dalam menjalani kehidupan.
Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana, tetapi sarat makna dan tepat sasaran.
Puisi ini juga memiliki rima yang indah dan melodi yang enak didengar, jenaka dan terpercaya.
Puisi ini cocok untuk dibacakan dalam berbagai kesempatan, seperti acara keagamaan, acara seni, atau acara lainnya. Juga di acara wisuda dan kampanye politik.
Frasa-frasa Istimewa
Puisi "Tupai" karya Gus Nas ini merupakan sebuah refleksi tentang pentingnya keseimbangan antara akal dan budi.