Puisi Gus Nas : Balairung Memanggil

- 6 Desember 2023, 10:50 WIB
Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia dan Gus Nas.
Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia dan Gus Nas. /Foto : Istimewa

DESK DIY - Dalam derap derai pemajuan dan kemajuan kebudayaan di Tanah Air, barangkali Balairung hanya satu titik dari sekian banyak titik yang menegaskan betapa pentingnya warna-warni keindahan dalam ekosistem kebudayaan Indonesia.

Pun dalam bingkai peradaban di tengah hingar bingar laju pertumbuhan ekonomi dan degradasi ekologi, Balairung yang menjadi jantung dan nafas UGM, tak kurang dan tak lebih 'hanya' sebilah lidi dari ribuan lidi yang bergoyang-goyang menjadi sapu kebudayaan.

Sesudah rebah sekian lama sembari mawas diri, sebuah ikhtiar digagas, segugus gagasan digali, segenggam tekad dibulatkan, agar Balairung Memanggil ini menghadirkan kreasi dan menghaturkan inspirasi.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Makam Dongkelan

Zaman sudah berganti, iklim sudah berubah, tapi harta karun di Balairung adalah janji untuk terus digali dan mutu manikam ilmu, seni dan sastra mewujud dalam kebhinekaan Ibu Pertiwi.

Greget harus landep agar Balairung Memanggil memiliki energi dan kebulatan hati, semacam kredo atau manifesto, bahwa kata-kata harus dirawat dengan seksama, bahwa pikiran harus ditajamkan dan kreativitas maupun karya wajib hadir di kehidupan berbangsa

Sekadar menghadirkan sejumlah nama, Balairung UGM pernah menetaskan telur peradaban melalui buah pikir para begawan yang menginspirasi melalui karya sastranya, sebutlah Umar Kayam, Kuntowijoyo, Rendra, Sapardi Djoko Damono, Subagyo Sastrowardoyo, Putu Wijaya, Ashadi Siregar, Abdul Hadi WM, Darmanto Jatman, Rachmad Djoko Pradopo, Bakdi Sumanto dan seterusnya

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Tuhan Tak Pernah Cuci Tangan

Balairung Memanggil adalah gagasan untuk melantangkan pentingnya Indonesia Berpuisi dan melahirkan karya-karya sastra berkelas dunia secara bersama-sama seluruh anak bangsa.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x