Kemudian menggalang dukungan masyarakat melalui kampanye atau penggalangan dana lokal, masyarakat DIY dapat bersatu untuk membantu memberikan beasiswa kepada sesama warga setempat yang membutuhkan.
Baca Juga: Tradisi Labuhan Merapi : Peninggalan Mataram Islam dan Wisata Budaya
Kemudian mengajukan permohonan kepada pemerintah faerah untuk meningkatkan alokasi anggaran bagi beasiswa bagi warga asli DIY bisa menjadi langkah untuk mengatasi kekurangan dana.
Selain itu, kata Hafidh, membangun kemitraan dengan swasta. Melibatkan perusahaan-perusahaan swasta dalam memberikan beasiswa atau sponsor bagi warga asli DIY dapat menjadi alternatif lain dalam mencari sumber dana.
Melakukan advokasi dan lobbying, memperjuangkan kebijakan yang mendukung pemberian beasiswa bagi warga asli DIY kepada pihak terkait seperti pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan, dan sektor swasta.
Menurutnya, bahwa Dana Keistimewaan dapat digunakan untuk beasiswa bagi warga asli DIY. "Ini sangat terkait dengan pembangunan dan memajukan sumber daya manusia DIY untuk ke depannya. Jadi dana keistimewaan tak hanya untuk ngurusi artefak atau kegiatan budaya saja, tapi harus memperhatikan pendidikan SDM warga asli DIY," tandas Hafidh.
Baca Juga: Pahami Larangan di Masa Tenang Pemilu. Bawaslu DIY : Tolak Politik Uang
Menurutnya, dengan kegigihan dan kerjasama yang tepat, kemungkinan masih terbuka untuk menemukan solusi bagi masalah tersebut.
Ia pun minta perguruan tinggi untuk membuat proposal sebagai bentuk langkah yang baik dalam mengajukan permohonan bantuan atau dukungan kepada pihak berwenang. Proposal tersebut dapat mencakup rincian tentang program-program yang akan dijalankan, jumlah dana yang dibutuhkan, manfaat yang akan diperoleh, serta rencana pelaksanaannya.
Dengan memiliki proposal yang komprehensif, anggota DPD RI dapat lebih mudah memahami dan menilai kebutuhan serta manfaat dari dukungan yang diminta. Selain itu, proposal juga dapat menjadi dasar untuk memperoleh persetujuan dan dukungan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait. ***