Tradisi Labuhan Merapi : Peninggalan Mataram Islam dan Wisata Budaya

- 11 Februari 2024, 15:03 WIB
Tradisi Labuhan Merapi.
Tradisi Labuhan Merapi. /Foto : dok.

DESK DIY - Tradisi Labuhan Merapi adalah sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya yang tinggal di sekitar Gunung Merapi.

Upacara ini biasanya dilakukan untuk memohon keselamatan dan keberkahan dari Gunung Merapi, yang dianggap sebagai tempat tinggal roh atau tempat bersemayamnya dewa/dewi dalam kepercayaan lokal.

Dalam tradisi ini, masyarakat melakukan pemberian sesaji atau persembahan kepada gunung, seperti bunga, buah, dan sesaji lainnya, sebagai bentuk penghormatan dan permohonan agar terhindar dari bencana alam seperti letusan gunung api. Tradisi Labuhan Merapi merupakan bagian dari warisan budaya yang masih dijaga dan dilakukan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.

Baca Juga: Pahami Larangan di Masa Tenang Pemilu. Bawaslu DIY : Tolak Politik Uang

Tradisi Labuhan Merapi memiliki akar yang kuat dalam kebudayaan Jawa, terutama pada masa Kerajaan Mataram Islam. Pada masa tersebut, Labuhan Merapi diyakini sebagai bagian dari upacara keagamaan dan kepercayaan masyarakat Jawa yang melambangkan penghormatan kepada kekuatan alam, termasuk gunung-gunung yang dianggap suci.

Selama masa Kerajaan Mataram Islam, upacara Labuhan Merapi kemungkinan besar telah diadopsi atau disesuaikan dengan nilai-nilai Islam, meskipun masih mengandung unsur-unsur kepercayaan tradisional Jawa.

Dalam konteks Kerajaan Mataram Islam, Labuhan Merapi dapat dilihat sebagai bagian dari upaya untuk memperoleh perlindungan dan berkat dari Tuhan yang dinyatakan dalam bentuk persembahan kepada gunung yang dianggap suci.

Baca Juga: Polemik Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Mirage, Jubir Menhan Prabowo Angkat Suara

Meskipun Islam mengajarkan keesaan Tuhan, kepercayaan dan praktik-praktik tradisional Jawa masih bertahan dan terkadang diselaraskan dengan ajaran Islam. Sebagai hasilnya, Labuhan Merapi mungkin telah menjadi simbol integrasi antara kepercayaan tradisional Jawa dan ajaran Islam pada masa Kerajaan Mataram Islam.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x