Polemik Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Mirage, Jubir Menhan Prabowo Angkat Suara

- 11 Februari 2024, 06:17 WIB
 Pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kemenhan yang menjadi polemik.
Pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kemenhan yang menjadi polemik. /Foto : dok. Istimewa


DESK DIY - Isu dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencuat beberapa hari ini. Dalam isu tersebut capres nomor urut 02 yang juga merupakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, disebutkan terlibat.

Kabar itu beredar dan termuat dalam pemberitaan situs MSN, yang mengambil tulisan dari laman Meta Nex. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa The Group of States Against Corruption (GRECO) dari Uni Eropa melakukan penyelidikan skandal pengadaan Mirage 2000-5 oleh Kemenhan. 12 pesawat jet tempur bekas Qatar itu disebut dibeli senilai USD 792 juta atau setara Rp 12,4 triliun.

Atas kabar dugaan korupsi pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 asal Qatar itu Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, kini dihadapkan pada tuntutan untuk memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Pembelian Mirage 2000-5 Bekas Ditunda. Sekjen PDIP Ungkap Keterkejutan 

"Kita menuntut Prabowo Subianto untuk segera mengklarifikasi isu ini. Berdasarkan informasi yang beredar, sekitar 40 persen dari komisi tersebut diduga telah diterima oleh beliau di Qatar, bahkan disebutkan dalam berita bahwa pembayaran itu dilakukan melalui jet pribadi," ujar Connie Rahakundini Bakrie, Pengamat Militer dan Pertahanan, dengan nada kecewa seperti dikutip, Jumat (9/2/2024).

Namun Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan dengan tegas meminta bukti soal investigasi lembaga antikorupsi tersebut sekaligus mengingatkan untuk tidak mudah terprovokasi dari pihak-pihak luar.

"Tentu harus dibuktikan ya, kita kan juga sebagai sebuah negara besar nggak boleh terprovokasi oleh pihak-pihak luar," tegas Arief kepada wartawan di kantor TKN Fanta HQ Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Asam Lambung Naik? Tenangkan Perut Anda dengan Cara Ini!

Connie menegaskan pentingnya klarifikasi ini mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pembelian pesawat tersebut. Meskipun rencana pembelian dari Qatar telah dibatalkan, namun investigasi dari European Investigative Order (EIO) masih berlanjut, mencurigai adanya tindak penggelapan atau peningkatan harga.

"EIO sangat serius dalam menangani kasus semacam ini. Mereka sangat berhati-hati dalam menginvestigasi masalah penggelapan dan peningkatan harga yang terjadi dalam proyek-proyek seperti ini," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x