Puisi Gus Nas : Badak Kekuasaan

- 28 Januari 2024, 15:17 WIB
badak kekuasaan digambarkan sebagai sosok yang kuat dan kejam
badak kekuasaan digambarkan sebagai sosok yang kuat dan kejam /Ilustrasi : Pixabay

Penyair melihat bahwa para pemimpin politik dan ekonomi telah kehilangan kejujuran dan integritasnya.

Pada bait terakhir, penyair menyatakan bahwa kekuasaan telah menghancurkan kejujuran dan keadilan.

Kekuasaan telah mengubah banteng yang gagah berani menjadi sapi perahan yang hanya bisa menggemukkan perut para penguasa.

Baca Juga: KH Ma'ruf Amin Ingatkan Ulama Jaga Persatuan Umat dan Cegah Konflik Politik

Puisi ini menggunakan bahasa yang tajam secara penalaran, sederhana dalam pengucapan dan menghadirkan diksi yang mudah dipahami. Karenanya, pesan yang disampaikannya sangat kuat dan menggugah.

Puisi ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan harus digunakan dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Kekuasaan tidak boleh digunakan untuk menindas dan mengeksploitasi rakyat.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dianalisis dari puisi ini:

Figuratif:

Badak kekuasaan:
melambangkan sosok yang kuat dan kejam, yang tidak segan-segan untuk melukai dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya.

Ular-ular berkalung kebencian:
melambangkan para pendukung kekuasaan yang tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan untuk mempertahankan status quo.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x