Baris pertama ini menggambarkan perjuangan sang penyair untuk sampai ke Astana Girilayu.
Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, namun akhirnya sampai juga di tujuan.
Baca Juga: Puisi Gus Nas : Primus Interpares
Puncak Lawu dikepung awan, mantra dan doa kulepaskan dari busurnya hingga di puncaknya
Baris kedua ini menggambarkan suasana Astana Girilayu yang berada di kaki Gunung Lawu.
Puncak Lawu yang tertutup awan menambah suasana yang sakral dan mistis.
Sang penyair melepaskan mantra dan doa ke puncak Lawu, seakan-akan ingin menyampaikannya kepada leluhur yang dimakamkan di sana.
Dalam bening semadi, sayup-sayup kudengar suara Mangkunegoro IV dalam pupuhnya:
Lila lamun kelangan nora gegetun
Trima lamun ketaman saserik sameng dumadi
Baris ketiga ini menggambarkan pengalaman sang penyair saat bersemedi di Astana Girilayu.