"Namanya juga politik kok, Kang. Apa saja bisa dilakukan untuk memenangkan pemilihan, agar tetap berkuasa."
"Presiden, penyelenggara negara, penyelenggara dan pengawas pemilu seharusnya netral, Pak Bei. Tidak boleh ikut jadi pemain. Bisa rusak demokrasi dan pemilu kita kalau presiden ikut bermain."
"Wis embuhlah, Kang. Entahlah. Orang politik memang angel kandhanane, susah dibilangi. Akhirnya nanti rakyat juga yang jadi korban."
"Ya sudah, Pak Bei. Saya pamit dulu. Melanjutkan tugas."
"Oke, Kang. Jaga kesehatan, ya."
"Siap, Pak Bei. Wassalam...."
Baca Juga: Sandiaga Uno Pamit Dari Partai Gerindra, Sampaikan Surat untuk Prabowo
Narjo meninggalkan nDalem Pak Bei menuju rumah-rumah pelanggan berikutnya. Meski tinggal sedikit pelanggan korannya, tapi Narjo tetap setia meladeni setiap pagi dengan senyumnya yang khas itu, plengah-plengeh. (Wahyu Nasution)