Ngobrol Asyik Loper Koran dan Pak Bei, dari Beda Lebaran Sampai Deklarasi Capres

- 26 April 2023, 10:53 WIB
Ilustrasi ngobrol asyik dua sahabat.
Ilustrasi ngobrol asyik dua sahabat. /Gambar : Pixabay

DESK DIY -- Pak Bei baru saja selesai menyapu halaman. Daun-daun kering dari pohon alpukat yang berserakan sudah berpindah tempat di jogangan, lubang di tanah yang digali khusus untuk membuang sampah organik.

Bungkus jajanan anak-anak yang semula bertebaran juga sudah terkumpul di bak sampah dan siap diambil tukang sampah yang datang seminggu dua kali.

Saatnya Pak Bei kembali nyeruput kopi di kursi sedan tua sambil menikmati indahnya matahari pagi yang belum lama terbit. Dan tak lupa, sebatang kretek diselipkan di pipa gadingnya, lalu disulut, dihisap, dan dihembuskan hingga kepulan asap putih bergumpal-gumpal berhamburan keluar dari mulutnya.

Baca Juga: Pantauan Libur Lebaran di Kota Yogya, Kendaraan Padat Namun Lalu Lintas Terkendali

Beberapa kendaraan sudah lalu-lalang di jalan depan rumah sejak tadi. Ada ibu-ibu yang menuju Pasar Kebonan untuk belanja sayuran, ada beberapa petani membawa cangkul dan sabit menuju sawahnya, dan entah ke mana lagi pengendara lainnya akan menuju. Suasana pagi hari di desa Pak Bei tampak sudah normal setelah 3-4 hari terasa berbeda karena Lebaran.

Satu sepeda motor masuk ke halaman. Pak Bei sudah hafal, itu Narjo si loper koran. Rupanya sahabatnya itu sudah mulai menjalani rutinitasnya.

"Pak Bei mau badan sama saya, gak?" kata Narjo dengan senyumnya yang khas setelah melemparkan koran ke lantai.

"Loh iyalah, Kang. Sini turun dulu. Duduklah. Tunggu sebentar, ya," jawab Pak Bei sambil beranjak ke dapur membuatkan kopi.

Baca Juga: Tradisi Syawalan Bani, Menjalin Rasa Memiliki Keluarga Besar dan Saling Sapa

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x