Sultan Agung Memindah Ibukota Kerajaan karena Perintah Sunan Kalijaga

- 22 Maret 2023, 16:44 WIB
Kondisi situs bersejarah Kerto dan ompak penyangga saka guru bangunan Kraton Kerto
Kondisi situs bersejarah Kerto dan ompak penyangga saka guru bangunan Kraton Kerto /Foto : Cahyono Budi Santoso

Kaki tangan Belanda berupa regu telik sandi bisa menyusup dan mengacaukan jaringan logistik pasukan Mataram sehingga pasukan Mataram tidak berhasil mengusir penjajah dari bumi Jayakarta yang oleh Belanda telah diganti nama Batavia. Tetapi telik sandi Mataram pun berhasil menyusup ke benteng Belanda di Batavia.

Dalam suasana kacau selama pertempuran di Batavia itu. JP Coen terbunuh oleh telik sandi dari Mataram. Sehingga terjadi semacam gencatan senjata antara kedua belah pihak. Sehabis pertempuran Ini, pasukan Mataram tidak mengulangi penyerbuan ke Batavia. Meski demikian armada lautnya tetap diperkuat untuk mengontrol perdagangan rempah-rempah dilaut utara. Kapal-kapal Belanda tidak berani mengganggu kapal Mataram.

Sultan Agung kemudian mempersiapkan makamnya di Bukit Merak Imogiri. Makam ini kemudian dikenal sebagai komplek makam Pajimatan. Lokasi bukit yang luas memungkinkan di makam ini dibangun kompleks makam keturunannya, keturunan Hamengku Buwono I dan kompleks makam keturunan Sunan.

Baca Juga: Masjid Bisa Tumbuh Menjadi Pusat Pengembangan Ekonomi

Paku Buwono di sayap lain. Tempat ini di kemudian hari ramai dikunjungi peziarah. Di dekatnya ada bukit yang kemudian dibangun oleh perupa Sapto Hudoyo menjadi Makam Seniman. ***

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x