Sultan Agung Memindah Ibukota Kerajaan karena Perintah Sunan Kalijaga

- 22 Maret 2023, 16:44 WIB
Kondisi situs bersejarah Kerto dan ompak penyangga saka guru bangunan Kraton Kerto
Kondisi situs bersejarah Kerto dan ompak penyangga saka guru bangunan Kraton Kerto /Foto : Cahyono Budi Santoso

Di Kraton Kerto sering diadakan sarasehan menyempurnakan draft dari beberapa serat penting semisal Sastra Gendhing. Sultan Agung raja yang demokratis dalam mengembangkan ilmu. Juga demokratis dalam mengembangkan budaya Jawa dan Islam.

Baca Juga: Gending Jawa dan Bali Iringi Upacara Ritual Tawur Kesanga di Candi Prambanan

Keputusan untuk menyatukan kalender Jawa dengan kalender Islam, tahun 1617, dibahas dalam sarasehan ini. Para ulama menempati posisi penting dalam Kerajaan Mataram Islam era ini. Pendapat mereka didengar oleh raja.

Dengan hasil beras melimpah, hubungan diplomasi dengan kerajaan lain terjaga dengan baik, kegiatan kerajinan termasuk kerajinan kayu dan sastra semarak di mana-mana.

Kerajaan Mataram Islam di bawah kepemimpinan Sultan Agung bisa disebut berada dalam zaman kejayaan. Kalau digambar dari angkasa, maka Kerajaan Mataram Islam zaman Sultan Agung mirip badan dan kepala burung garuda raksasa, dengan sayap sebelah barat kerajaan Aceh Darusaalam dan sayap sebelah timur berupa Kasultanan Ternate dan Tidore. Antar tiga kerajaan besar Nusantara ini terjalin lalu lintas ilmu, perdagangan, dan jaringan tharikat sufi. Mursyid Tharikat Syattarutag di Aceh punya murid di Jawa dan di Nusantara Timur.

Baca Juga: Agus Hartono : Penggerak, Inspirator dan Pendiri Lebih 200 Bank Sampah

Kembali ke soal pembuatan kapal-kapal di kerajaan Mataram itu. Setelah kapal-kapal perang selesai dibuat, armada laut ini bergerak ke selatan memasuki samudera Jawa selatan, ke timur lalu ke utara dan menaklukkan Surabaya agar pelabuhan ini tidak dimanfaatkan oleh kapal-kapal JP Coen yang datang dari Ambon untuk menggerogoti Mataram.

Melihat datangnya rombongan armada yang kuat ini para bupati di wilayah timur pun tunduk dan mengakui kecakapan Sultan Agung memerintah Mataram. Meski berusia muda, raja ini bisa tampil menjadi raja yang kuat, berwibawa dan memiliki ilmu agama dan ilmu pemerintahan yang mantap.

Setelah konsolidasi kekuatan militer laut dan darat dirasa cukup maka pada tahun 1628 dan 1629 pasukan Mataram pun bergerak menuju dan menyerbu Batavia. Pada zaman itu kalau terjadi perang maka yang sesungguhnya berlangsung adalah perang amunisi, perang logistik dan perang telik sandi atau Intelijen.

Baca Juga: Baju Koko Habaib Model Ammu Banyak Diminati

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x