Puisi Gus Nas : Seluruh Mata Tertuju ke Palestina

8 November 2023, 15:19 WIB
Seluruh mata tertuju ke Palestina. /Foto : pixabay/hosnysalah

DESK DIY -- Saat semua mulut terkunci di mana-mana                                                  Seluruh mata tertuju ke Palestina                   Tak ada keadilan yang bisa disaksikan       Saat kebuasan tak lagi disematkan pada binatang

Biarkan hanya mata yang bersaksi
Saat deru mesin perang Zionis membakar hangus bayi-bayi di Palestina

Tapi saksikan di pelupuk nurani
Kemerdekaan Palestina yang tak lagi menjadi buah bibir di PBB
Justru menyalakan api keberanian di sepanjang Jalur Gaza

Hidup seakan hanya hadiah
Dan kematian sudah selayaknya dimesrai
Lalu para Pemuda Palestina itu menari di tengah-tengah kancah
Memborong jihad di pasar kezaliman

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Membelah Subuh

Zionis menyebutnya teroris, sekutu menudingnya binatang
Tapi nyala api pemuda Palestina itu makin membara dan mendidih hingga di nadi

Mata dibalas mata
Nyeri dilawan nyeri
Kemerdekaan Palestina sudah kutulis dalam puisi


Gus Nas Jogja, 8 November 2023
---------

Ulasan dan Telaah

Puisi "Seluruh Mata Tertuju ke Palestina" karya Gus Nas Jogja merupakan sebuah karya sastra yang menggugah rasa empati dan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Puisi ini menggambarkan situasi di Palestina yang penuh dengan penderitaan akibat konflik dengan Israel.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Berjihad di Palestina

Pada bait pertama, puisi ini menggambarkan bagaimana semua mata tertuju ke Palestina.

Hal ini menunjukkan bahwa dunia telah mengetahui penderitaan rakyat Palestina, namun tidak ada yang bisa berbuat apa-apa untuk membantu mereka.

Pada bait kedua, puisi ini menggambarkan bagaimana keadilan telah hilang di Palestina.

Kebiadaban yang dilakukan oleh Israel telah melampaui batas kemanusiaan.

Rakyat Palestina hanya bisa menyaksikan bayi-bayi mereka dibunuh oleh mesin perang Zionis.

Pada bait ketiga, puisi ini menggambarkan bagaimana kemerdekaan Palestina telah menjadi buah bibir di PBB.

Namun, hal ini tidak berarti apa-apa karena Israel tidak akan pernah mau mengakui kemerdekaan Palestina.

Sebaliknya, Israel justru semakin gencar melakukan agresi terhadap Palestina.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Berkali-Kali Mati, Sebilah puisi untuk Palestina

Pada bait keempat, puisi ini menggambarkan bagaimana pemuda Palestina telah kehilangan harapan untuk hidup.

*Mereka menganggap kematian sebagai hadiah dan berjuang dengan penuh keberanian dengan memesrai kematian*.

Mereka rela mengorbankan jiwa raga mereka demi kemerdekaan Palestina.

Pada bait kelima, puisi ini menggambarkan bagaimana Israel dan sekutunya menyebut pemuda Palestina sebagai teroris dan binatang.

Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat pemuda Palestina untuk terus berjuang, berjihad, hingga menjadi bangsa yang berdaulat.

Nyala api perjuangan mereka semakin membara dan mendidih hingga ke nadi. Nyali dan keberanian para pemuda Palestina telah membuka mata dunia.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : PIlpres

Pada bait keenam, puisi ini menggambarkan bagaimana pemuda Palestina membalas kekerasan dengan kekerasan. Membalas cinta dengan cinta.

Mereka tidak takut mati dan siap untuk mengorbankan apa pun demi kemerdekaan Palestina.

Walhasil, puisi "Seluruh Mata Tertuju ke Palestina" merupakan sebuah karya sastra yang sangat berani dan jujur.

Puisi ini tidak hanya menggambarkan penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga menyuarakan harapan mereka untuk mencapai kemerdekaan.

Puisi ini merupakan sebuah inspirasi bagi siapa saja yang ingin berjuang untuk keadilan dan kemanusiaan.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Pangan

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita petik dari puisi ini:

Kita harus selalu peduli terhadap penderitaan orang lain, bahkan jika mereka berada di tempat yang jauh.

Kita harus selalu melawan ketidakadilan, di mana pun itu terjadi.

Kita harus selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan.

Puisi "Seluruh Mata Tertuju ke Palestina" karya Gus Nas Jogja adalah sebuah puisi yang mengungkapkan keprihatinan dan kemarahan atas penderitaan rakyat Palestina yang terus-menerus dibombardir oleh Israel.

Puisi ini juga menggambarkan semangat perjuangan rakyat Palestina yang tak pernah padam, meski harus berhadapan dengan kekuatan militer Israel yang jauh lebih besar.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Luntur

Puisi ini dibuka dengan gambaran dunia yang seolah-olah sedang menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina.

Dunia seolah-olah telah kehilangan rasa keadilan, dan kebiadaban tak lagi dianggap sebagai kejahatan.

Puisi ini kemudian menggambarkan kekejaman Israel yang membakar hangus bayi-bayi Palestina.

Namun, di tengah-tengah keputusasaan itu, puisi ini juga mengungkapkan harapan akan kemerdekaan Palestina.

Puisi ini menggambarkan bagaimana kemerdekaan Palestina telah menjadi api keberanian yang menyala di hati para pemuda Palestina.

Hidup bagi mereka adalah hadiah, dan kematian adalah sesuatu yang harus dihadapi dengan berani.

Puisi ini juga menggambarkan bagaimana dunia telah menyaksikan kekejaman Israel, namun tak mampu berbuat apa-apa.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Lubang Buaya

Israel menyebut para pemuda Palestina sebagai teroris, dan sekutu-sekutunya menuding mereka sebagai binatang.

Namun, nyala api perjuangan para pemuda Palestina itu tak pernah padam.

Mereka akan terus berjuang hingga kemerdekaan Palestina tercapai.

Puisi "Seluruh Mata Tertuju ke Palestina" adalah sebuah puisi yang kuat dan menggugah.

Puisi ini berhasil menggambarkan penderitaan rakyat Palestina, semangat perjuangan mereka, dan ketidakadilan dunia yang telah membiarkan penderitaan itu terjadi.

Puisi ini juga menjadi sebuah ekspresi kemarahan dan keprihatinan atas penderitaan rakyat Palestina.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Makam Wotgaleh

Berikut adalah beberapa hal yang menarik dari puisi ini:

Penggunaan bahasa yang kuat dan lugas.

Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana, namun sangat efektif untuk menggambarkan penderitaan rakyat Palestina dan semangat perjuangan mereka.

Penggunaan simbolisme yang tepat.

Puisi ini menggunakan simbol-simbol yang tepat untuk menyampaikan pesannya.

Misalnya, simbol mata yang digunakan untuk menggambarkan dunia yang seolah-olah menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina.

Pesan yang kuat dan menggugah.

Puisi ini menyampaikan pesan yang kuat dan menggugah, tentang pentingnya keadilan dan kemanusiaan.

Analisis Sastra dan Filsafat

Puisi "Seluruh Mata Tertuju ke Palestina" karya Gus Nas Jogja merupakan sebuah karya sastra yang kuat dan menggugah.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Masjid Gede, Jogja

Puisi ini menggambarkan situasi di Palestina yang penuh dengan konflik dan kekerasan.

Puisi ini juga menyuarakan seruan keadilan untuk rakyat Palestina yang telah lama menderita.

Puisi ini dibuka dengan gambaran tentang dunia yang diam membisu menyaksikan penderitaan rakyat Palestina.

Dunia seolah-olah telah kehilangan keadilannya.

Puisi ini kemudian menggambarkan kekejaman militer Zionis yang telah membakar hangus bayi-bayi di Palestina.

Namun, di tengah-tengah kegelapan itu, puisi ini juga menggambarkan harapan dan keberanian rakyat Palestina.

Puisi ini menyebut kemerdekaan Palestina sebagai hadiah yang layak diperjuangkan.

Para pemuda Palestina rela mengorbankan nyawa mereka demi meraih kemerdekaan.

Puisi ini juga menggambarkan bagaimana dunia telah memandang rakyat Palestina.

Zionis menyebut mereka sebagai teroris, sementara sekutu mereka menuding mereka sebagai binatang.

Namun, semua tuduhan itu tidak menyurutkan semangat rakyat Palestina.

Nyala api perlawanan mereka justru semakin membara.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Mahalul Qiyam

Puisi ini ditutup dengan seruan untuk terus berjuang demi kemerdekaan Palestina.

Puisi ini menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina adalah sebuah keniscayaan.

Puisi ini ditulis dengan bahasa yang lugas dan puitis.

Puisi ini juga menggunakan simbol-simbol yang kuat untuk menyampaikan pesannya.

Puisi ini berhasil menggambarkan situasi di Palestina dengan jelas dan menggugah emosi pembaca.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dianalisis dari puisi ini:

Tema:

Puisi ini bertema tentang penderitaan rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan.

Simbol:

Puisi ini menggunakan simbol-simbol yang kuat untuk menyampaikan pesannya.

Simbol-simbol tersebut antara lain:

Mata: melambangkan keadilan dan kebenaran

Zionis: melambangkan kekejaman dan kezaliman

Pemuda Palestina: melambangkan harapan dan keberanian

Gaya bahasa:

Puisi ini menggunakan bahasa yang lugas dan puitis.

Puisi ini juga menggunakan simbol-simbol yang kuat untuk menyampaikan pesannya.

Nilai:

Puisi ini memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Puisi ini juga menyuarakan seruan untuk terus berjuang demi kemerdekaan Palestina.

Secara keseluruhan, puisi "Seluruh Mata Tertuju ke Palestina" merupakan sebuah karya sastra yang kuat dan menggugah.

Puisi ini berhasil menggambarkan situasi di Palestina dengan jelas dan menggugah emosi pembaca.***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler