Puisi Gus Nas : Lubang Buaya

- 30 September 2023, 06:31 WIB
Lubang Buaya yang pernah menjadi tragedi kelam.
Lubang Buaya yang pernah menjadi tragedi kelam. /Foto : dokumen

Lebih amis dari Kurusetra
Tujuh mayat itu ditumpuk di sumur tua
Dalam dendam dan kesumat yang riuh bersenggama

Lebih luka dari perih Kurusetra
Enam Jenderal dibantai hingga meregang nyawa
Di ujung September yang bertajuk kudeta

Tak ada Duryudana
Tak kulihat Guru Drona
Entah dimana Bisma yang Agung itu berada
Lubang Buaya menikam ingatanku dalam kelam dan nista pengkhianat bangsa

Lebih keji dari kisah Mahabharata
Lebih nyeri dari tragedi Yunani
Lubang Buaya tak henti-henti mengibarkan setengah tiang dwi warna
Mengabarkan remuk-redam jiwa bangsa ke cakrawala

Mendung menggelantung di langit Halim
Cuaca penuh caci di mana-mana
Inikah aforisma Angkatan Kelima
Ataukah karma dan samsara dari kamar gelap sebuah bangsa?

Lubang Buaya menggigil dalam pelukan puisiku. ***


Gus Nas Jogja, 30 September 2023

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x