Benarkah Air Mineral yang Mengandung Fluorida Berbahaya? Simak Penjelasannya

- 13 April 2023, 12:25 WIB
Konsumsi air mineral yang mengandung fluorida sesuai standar akan berdampak positif.
Konsumsi air mineral yang mengandung fluorida sesuai standar akan berdampak positif. /Foto : Pixabay

DESK DIY -- Beredar kabar tentang  kandungan fluorida dalam air mineral kemasan berbahaya. Kabar yang selalu bergulir, tapi tak tahu siapa yang memulai, membagikan informasi tentang efek negatif air mengandung fluorida terhadap kesehatan.

Apa sebenarnya fluorida itu ? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber kompeten.

Fluorida adalah suatu anion anorganik, monoatomik dari fluorin dengan rumus kimia F. Fluorida adalah anion fluorin paling sederhana. Garam dan mineralnya merupakan pereaksi dan bahan kimia industri penting.

Baca Juga: Sastra Mataraman, Sumber Kearifaan Jawa Masih Bisa Diakses tapi Pembaca dan Pengkaji Terbatas

Kegunaan utamanya adalah dalam produksi hidrogen fluorida untuk fluorokarbon. Dalam hal muatan dan ukuran, ion fluorida menyerupai ion hidroksida. Ion fluorida terdapat di bumi dalam beberapa mineral, terutama fluorit, tetapi hanya hadir dalam jumlah renik di dalam air. Fluorida berkontribusi pada rasa pahit khusus. Garam fluorida tak berwarna.

Apa hubungan fluorida dan air?

Fluoride (fluorida/fluor) merupakan jenis mineral yang mudah ditemukan di alam bebas. Mineral ini bisa berikatan dengan unsur kimia lain sehingga membentuk natrium fluorida, hidrogen fluorida, gas fluor, dan masih banyak lagi.

Fluor dapat berbentuk gas, cairan, atau zat padat. Mineral ini umumnya tidak berwarna atau berwarna putih dan akan larut saat bertemu air. Anda bisa menemukan fluorida dalam air minum secara alami atau karena ditambahkan dengan sengaja oleh produsen.

Baca Juga: TJSL PLN EPI Bersama Warga Desa Buton Ubah Buah Mangrove Jadi Makanan Olahan

Kandungan fluorida dalam air minum sehari-hari biasanya bervariasi. Hal ini tergantung dari batuan dan mineral yang dilewatinya. Air tanah yang melewati pegunungan biasanya akan termineralisasi secara alami dan kaya dengan fluorida.

Setelah diminum atau dimakan, hampir seluruh fluor akan diserap oleh organ pencernaan, masuk ke aliran darah, dan disimpan dalam tulang atau gigi. Bersama mineral lain, fluor membantu menguatkan struktur tulang serta gigi agar tetap kokoh.

Apakah fluorida dalam air berbahaya bagi kesehatan?

Fluorida termasuk jenis mineral penting bagi tubuh. Bahkan, penambahan zat ini pada air kemasan atau pasta gigi bertujuan untuk mencegah timbulnya karang gigi serta gigi berlubang. Kecukupan fluorida juga bermanfaat untuk tulang.

Baca Juga: Perbedaan Air Putih Biasa dan Air Mineral yang Harus Diketahui, Simak Penjelasannya

Departemen Kesehatan AS pun menganjurkan penambahan fluorida ke dalam air minum kemasan untuk tujuan serupa. Hasilnya, kasus karies gigi terus mengalami penurunan selama 70 tahun terakhir setelah program ini berjalan.

Mengacu Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan fluorida untuk laki-laki dewasa yakni 4 miligram per hari, sedangkan perempuan 3 miligram per hari. Pada dosis ini, fluorida berfungsi sebagai mineral penting yang bermanfaat bagi kesehatan.

Dampak dosis besar

Fluorida baru menimbulkan efek negatif bila dosisnya terlalu besar. Dosis sejumlah 0,7 miligram/liter cukup untuk memberikan efek yang baik bagi tulang dan gigi. Pada dosis yang berlebihan, mineral ini dapat menyebabkan kerusakan tulang dan gigi.

Baca Juga: Polri Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan Arus Mudik di Jalan Tol

Konsumsi fluorida yang berlebihan dapat membahayakan tulang, gigi, dan organ tubuh lainnya. Kelebihan fluorida pada tingkat yang berbahaya sebetulnya bukanlah kondisi umum. Namun, hati-hati dampak yang mungkin terjadi di bawah ini.

1. Fluorosis gigi
Fluorosis gigi merupakan kelainan struktur email gigi akibat asupan fluor berlebih selama delapan tahun pertama kehidupan. Kondisi ini terjadi bila fluoride dalam air mencapai 1,5 – 2 mg/L, tergantung seberapa banyak seseorang meminum air tersebut.

2. Menghambat perkembangan otak anak
Sebuah penelitian di Tiongkok menyatakan adanya penurunan IQ pada anak-anak yang minum air berfluoride 2,5 – 4 mg/L. IQ mereka rata-rata lebih rendah 0,45 poin dari anak-anak yang meminum air dengan kandungan fluorida lebih sedikit.

Baca Juga: Kembangkan Usaha Sate Klatak, Kalurahan Wonokromo akan Dirikan Peternakan Terpadu

3. Memengaruhi sistem hormon
Konsumsi berlebihan dari fluorida juga bisa menyebabkan penurunan hormon tiroid, peningkatan hormon paratiroid dan kalsitonin, serta mengganggu kerja insulin dalam mengontrol gula darah. Ketidakseimbangan ini bisa berdampak pada sistem lainnya.

4. Gangguan reproduksi
Penelitian pada hewan menyimpulkan bahwa fluorida dalam kadar yang sangat tinggi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan sistem reproduksi. Akan tetapi, efek pada manusia masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

5. Gangguan pada organ lain
Penelitian pada hewan menyimpulkan bahwa asupan fluorida melebihi 4 mg/L dapat menyebabkan iritasi organ pencernaan, serta merusak hati dan ginjal. Sementara pada manusia, kadar fluorida tinggi tidak dianjurkan bagi penderita penyakit ginjal.

Baca Juga: Menghidupkan Spirit Selikuran, Forum Keragaman Budaya Yogyakarta Adakan Lampah Ratri

Apakah air minum dengan fluoride aman dikonsumsi?

Badan kesehatan dunia WHO telah menetapkan standar kandungan fluorida dalam air kemasan, yakni tidak boleh melebihi 1,5 miligram/liter (mg/L). Kandungan melebihi standar ini dapat menyebabkan fluorosis gigi atau bahkan fluorosis tulang.

Indonesia pun menerapkan standar yang sama. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, ditetapkanlah bahwa kandungan fluorida dalam air minum tidak boleh melebihi 1,5 mg/L.

Batasan yang lebih ketat justru ditetapkan oleh SNI 01-3553-2006 Tentang Air Minum dalam Kemasan. Pada peraturan tersebut, disebutkan bahwa kandungan fluorida dalam air mineral tidak boleh melebihi 0,5 mg/L.

Baca Juga: Masjid Al Munir Salakan Hadirkan Qori Luar Negeri Jadi Imam Sholat Tarawih

Selama tidak melebihi batas tersebut, air minum berfluorida tetap aman untuk dikonsumsi. Air kemasan yang memenuhi standar ini biasanya memiliki label dan nomor SNI. Jadi, pastikan Anda memilih air minum kemasan yang sudah terstandardisasi.

AQUA aman dikonsumsi

Sementara itu pihak AQUA sebagai perusahaan yang memeroduksi air mineral, dalam laman portalnya, memberi penjelasan sebagai berikur.

AQUA merupakan air mineral dengan sumber air yang berasal dari pegunungan vulkanik.  Dalam perjalanannya, air hujan yang jatuh di pegunungan dan terserap dalam lapisan tanah dalam, akan mengalami mineralisasi secara alami. Karena itu, air diperkaya oleh mineral yang dikandung oleh batuan yang dilewatinya. Salah satu jenis mineral alami tersebut adalah Fluorida.

Baca Juga: Mohamad Feriadi Soeprapto Raih 4 Kali Indonesia Best 50 CEO Awards

Fluorida adalah salah satu zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.  yang jika dikonsumsi dalam jumlah cukup, bermanfaat untuk mencegah karies gigi dan berperan penting dalam pembentukan email gigi pada anak-anak.

Pemerintah telah menetapkan batasan kandungan fluorida dalam air minum melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yaitu tidak lebih dari 1,5 mg/l. Batasan yang sama juga ditetapkan oleh World Health Organization (WHO, 2011) sebesar 1,5 mg/l. 

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan secara berkala, kandungan fluorida dalam produk AQUA tidak lebih dari 0,5 mg/l, jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO. Selain itu sebagai produk yang telah mendapatkan sertifikat SNI, produk AQUA juga dipantau oleh Lembaga Sertifikasi Produk. Dengan demikian AQUA aman untuk dikonsumsi. ***

Editor: Chaidir

Sumber: aqua.co.id hallosehat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x