Puisi Gus Nas : Rakyat

- 29 Januari 2024, 19:38 WIB
Hanya disapa saat Kampanye Pemilu Sesudah itu dianggap receh Dilupakan dan dipunggungi
Hanya disapa saat Kampanye Pemilu Sesudah itu dianggap receh Dilupakan dan dipunggungi /Ilustrasi Pixabay

Berbondong-bondong ketemu rakyat
: manusia yang dianggap manusia
dalam lima tahun sekali saja

Hanya disapa saat Kampanye Pemilu
Sesudah itu dianggap receh
Dilupakan
dan dipunggungi

(Tiba-tiba aku merasakan demam di sekujur jiwa)

Seperti panggung teater yang
nyaris roboh
Demokrasi tanpa keringat
dan kecakapan
Kekuasaan yang ditopang oleh
amplop dan basa-basi

Kabar-kabar palsu mengetuk
dari pintu ke pintu
Mengutuk dari kalbu ke kalbu

Orang-orang menabuh
genderang perang
dalam kelu kantukku

Sauh telah diangkat
Layar pun berjajar di sepanjang laut
Seperti bendera parpol
Munafik dan mubazir

Indonesia Raya waspada satu
Siaga puisi dan kata-kata
Rakyat sudah dibelah-belah
Dijarah suaranya

: Rakyat tinggal sisa-sisa!

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x