Berikut adalah beberapa interpretasi puisi "Makrifat Hu":
1. Puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai perjalanan spiritual dari seorang santri yang berziarah ke pesantren Tremas.
2. Puisi ini juga dapat diinterpretasikan sebagai perjalanan spiritual dari manusia secara umum.
3. Puisi "Makrifat Hu" adalah sebuah karya sastra yang indah dan sarat makna. Puisi ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjalani perjalanan spiritual.
Makna Spiritual
Menziarahi Hu
Dalam bait-bait pertamanya, puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual sang penyair ke Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur.
Di pesantren ini, sang penyair menemukan jejak kaki Ilahi, yaitu rahasia Kitab Miftahul Mannan. Kitab ini merupakan karya Sheikh Abdul Mannan, pendiri Pesantren Tremas.
Titik-temu cahaya Jalal dan Jamal
Pada bait berikutnya, sang penyair menggambarkan pertemuan antara dua aspek Tuhan, yaitu Jalal (keagungan) dan Jamal (keindahan). Pertemuan ini terjadi dalam Titik Nol Rindu, yaitu titik di mana segala sesuatu menyatu dalam Tuhan.