DESK DIY - Desa-desa itu telah berulangkali melepaskan busananya Menanggalkan ketulusan dan meninggalkan marwahnya
Jalan setapak yang dulu bernama pematang itu kini telah beraspal dan sebentar lagi menjelma jalan raya
Keteduhan pohon-pohon munggur, rimbun daun-daun bambu, kini tak kukenali lagi dan lenyap kesejukannya
Merindukan kecipak cangkul petani hanya membuat diriku nelangsa, lenguh kerbau dan celoteh anak-anak gembala telah tiada menjadi dongeng di senjakala
Seperti seonggok artefak, desa yang dulu ramah kini seakan fosil tanpa kartu nama
Menginap semalam di desa tempat kelahiranku, akulah pelancong bertopeng dari kota yang penuh pura-pura
Baca Juga: Puisi Gus Nas : Tupai
Analisis Sosial
Sajak ini menggambarkan perubahan yang terjadi di desa-desa Indonesia.