Puisi Gus Nas : Arang dan Abu Menabur Angin

- 14 Desember 2023, 05:28 WIB
Babak pertama debat Capres itu berakhir babak-belur
Babak pertama debat Capres itu berakhir babak-belur /Ilustrasi Pixabay

Mereka akan memilih pemimpin yang bisa membuktikan janjinya.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Balairung Memanggil

Analisis

Puisi ini ditulis oleh Gus Nas Jogja pada tanggal 13 Desember 2023, bertepatan dengan sehari sesudah pelaksanaan babak pertama debat Capres 2024.

Puisi ini menggambarkan kekecewaan rakyat terhadap debat Capres tersebut.

Dalam puisi ini, Gus Nas menggunakan metafora arang dan abu untuk menggambarkan kegagalan debat Capres.

Arang dan abu adalah simbol dari sesuatu yang sia-sia dan tidak berguna.

Hal ini menunjukkan bahwa debat Capres tersebut tidak menghasilkan apa-apa yang bisa meyakinkan rakyat.

Gus Nas juga menggunakan metafora jumawa dan dahaga kemenangan semu untuk menggambarkan sikap para Capres.

Jumawa adalah sikap sombong dan angkuh, sedangkan dahaga kemenangan semu adalah keinginan untuk menang tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x