Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual seorang penyair yang sedang berziarah ke makam para ulama.
Melalui puisi ini, penyair mengajak kita untuk selalu belajar dan memperdalam pemahaman kita tentang agama dan cinta.
Ia juga mengajak kita untuk memiliki cinta dan kasih sayang dalam diri kita
Syarah Spiritual
Simaklah uraian bait per bait dalam keseluruhan puisi ini, dengan syarah spiritual yang dalam.
Baca Juga: Puisi Gus Nas : Bola di Kaki Jokowi
Seluruh ayat telah kucatat dalam khazanah rindu
Tapi di Makam Dongkelan ini aku kembali belajar dari Alifbata
Pada bait pertama, penyair mengungkapkan bahwa ia telah mempelajari banyak hal, baik ilmu agama maupun ilmu duniawi.
Namun, di Makam Dongkelan, ia merasa seperti kembali menjadi seorang pemula yang baru mengenal huruf-huruf Alquran.
Bening telaga Kyai Shihabuddin telah menenggelamkan marwahku