Puisi Gus Nas : Makam Dongkelan

- 4 Desember 2023, 09:54 WIB
Di Makam Dongkelan Kupeluk kesadaran kalbu Yang fana sebelum cinta Adalah rasa malu.
Di Makam Dongkelan Kupeluk kesadaran kalbu Yang fana sebelum cinta Adalah rasa malu. /Foto : istimewa

Pada bait keempat, penyair menggambarkan nisan-nisan di Makam Dongkelan seperti sedang menyembunyikan cahaya.

Hal ini menunjukkan bahwa para ulama yang dimakamkan di sana menyimpan banyak ilmu dan hikmah yang belum terungkap.

Pada bait kelima, penyair menyebutkan bahwa air matanya jatuh satu per satu saat ia berada di Makam Dongkelan.

Air mata ini merupakan simbol dari rasa rindu dan cinta yang mendalam yang ia rasakan kepada para ulama.

Pada bait keenam, penyair menyebutkan bahwa ia menemukan sidik jari puisinya pada nisan Kyai Ali Maksum.

Kyai Ali Maksum adalah seorang ulama dan pujangga besar yang dikenal sebagai sosok yang sederhana dan penuh cinta.

Dengan menemukan sidik jari puisinya pada nisan Kyai Ali Maksum, penyair merasa seperti telah mendapatkan konfirmasi bahwa puisinya adalah bentuk dari cinta dan kasih sayang.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Guru

Pada bait ketujuh, penyair mendesah tanda setuju dengan apa yang dikatakan oleh Kyai Ali Maksum.

Kyai Ali Maksum pernah berkata bahwa penyair dan syair tak indah jika saling berseteru.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x