Aku sudah mati!
3.760 anak-anak Palestina telah lenyap sidik jarinya
Diseduh bara api dari ribuan roket yang diludahkan oleh tentara sekutu
Bayi-bayi Palestina yang dicampakkan oleh mesin perang Zionis
Tak cuma melecehkan kemanusiaan
Tapi telah membunuh Ibu kandung hati nurani
Sisa-sisa azan masih menyisakan sayup-sayup takbir
Dari kubah masjid yang telah menjadi puing
Telah kucatat dalam lembar-lembar kusam stanza
Pada Partitur Kematian yang menggemuruh dalam orkestra
18.000 ton bahan peledak yang merobek langit Palestina
Menjelma tsunami bara api di bumi Gaza
Angka-angka emisi, pencemaran kemanusiaan, polusi harga diri sudah tak tertampung digitnya dalam nalar warasku
Dalam seminggu saja
Kemanusiaan telah mati berkali-kali di Palestina
Holocaust di depan mata
Melemparkan ingatanku pada Nuremberg, Jerman, pada 20 November 1945
Genosida di pelupuk mata
Genosida berdansa di bumi Palestina
Aku bertanya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kenapa kebangsatan seperti ini dibiarkan begitu saja?
Gus Nas Jogja, 4 November 2023