Network
DESK DIY, Yogya -- Wacana larangan bagi publik untuk ibadah haji berkali-kali dan cukup 1 kali seumur hidup mendapat respons dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.
Menurut Haedar wacana terkait pelarangan ibadah haji secara berkali-kali perlu dikaji lebih jauh, terutama terkait implementasi yang akan diberlakukan di lapangan, serta membangun sistem haji itu lebih baik ke depan.
"Itu gagasan yang baik dan positif untuk dikaji secara seksama ya. Tinggal implementasinya tentu bagaimana dibangun sistem yang baik dan bertahap," kata Haedar kepada wartawan di Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis (7/9/2023).
Baca Juga: Diskominfo DIY Sosialisasi Regulasi Pemilu 2024 untuk Pemilih Pemula
Seperti diketahui wacana ini dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Hal itu setelah melihat beberapa evaluasi tentang ibadah haji, terutama soal polemik adanya publik yang berangkat haji berkali-kali.
Menurut Muhadjir, urgensi dari wacana tersebut karena mayoritas calon jemaah haji adalah lansia Indonesia perlu melakukan transformasi penyelenggaraan haji.
Muhadjir dalam keterangan sebelumnya yang dimuat di laman Kemenko PMK, Jumat (25/8/2023) menyatakan bahwa publik hanya diberikan kesempatan untuk berangkat haji sebanyak satu kali.
Baca Juga: Bawaslu DIY : Ada Kendala Mengakomodir Disabilitas Dalam Menyampaikan Suara Saat Pemilu
Kesempatan berangkat haji kemudian akan diberikan kepada mereka yang belum sempat menunaikan ibadah haji.
