Sejarah Panjang Jalur Kuliner Kampung Muhammadiyah Bernama Kauman

- 19 April 2023, 04:28 WIB
Kampung Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta
Kampung Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta /Foto : Mustofa W Hasyim

Jadi ketika para pembuat makanan dan pedagang makanan diorganisir dengan membuat Pasar Sore Ramadhan tidak mengherankan karena 'bakat alam' orang Kauman memang berorganisasi.

Kegiatan Pasar Sore Ramadhan di Kauman memasuki hari dan jam-jam terakhir. Setelah itu Kauman menjadi biasa, menjadi kampung kuliner di tengah kota Yogyakarta. Dan di gang yang selama sebulan menjadi lokasi pedagang makanan, kembali sepi.

Dengan tempat penjual makanan sehari-hari. Ada dua penjual sayur ramesan, satu penjual ayam goreng atau fried chicken, satu penjual buah dan satu penjual gudeg kering.

Baca Juga: Jadah Manten Kesukaan Sri Sultan HB VII Hadir di Pasar Ramadhan Kauman Yogyakarta

Sebenarnya, gang ini punya sejarah panjang sebagai jalur kuliner di Kauman. Warga Kauman dan sekitarnya mengenang dan menikmati saat saat gang ini menjadi jalur kuliner.

Di sebelah utara dulu ada penjual gudeg basah yang anaknya sekarang menjual gudeg basah di jalan Gerjen atau jalan Nyai Ahmad Dahlan. Lalu ada penjual sayuran matang dua, penjual lotek, jenang gempol, ketela rebus, penjual setup plus makanan pagi, penjual pecel dan gudangan, penjual gudeg kering, bakso dan di selatan ada penjual gorengan dan ramesan.

Lalu di cabang gang ke arah timur ada penjual gudeg koyor di antara pembuat pastel, mento, carang gesing, bakpia, dan ada pembuat pukis dan apem yang pernah viral di medsos.

Baca Juga: Carang Gesing, Makanan Khas Kauman Bisa Dibeli Di Pasar Ramadhan

Kalau malam ada penjual bakmi dan kalau siang ada penjual soto memarkir gerobaknya di gang ini.

Jadi ketika di bulan Ramadhan di gang yang kemudian diberi nama Gang Pasar Sore Ramadhan ada kegiatan bazar makanan untuk berbuka puasa, menjadi sesuatu yang wajar.

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah