Komentar Ketua MUI DIY Terkait Sosok Buya Hamka yang Difilmkan

- 10 April 2023, 09:55 WIB
Ketua MUI DIY KH Machasin.
Ketua MUI DIY KH Machasin. /Foto : Chaidir

"Buya seorang ulama yang berangkat dari penulis yang menggambarkan banyak peristiwa. Ini artinya jangan hanya berkumpul pada satu ruangan, tapi masih harus banyak membaca dan banyak terlibat," ujarnya.

Seperti hal yang pernah diungkap Buya Hamka tentang doa qunut yang diakuinya setelah dirinya banyak membaca hadist. Begitu pula dengan bukunya tentang Tasauf Modern.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Tol Mudik Lebaran 2023, Catat Jadwalnya

"Buku Tasauf Modern beliau tulis karena saat takut pada kematian dan akhirnya bisa melawan kematian itu dia membuat buku. Tulisannya dibuat saat menjadi wartawan di majalah lalu dikumpulkan. Dia mengambil tulisannya sendiri untuk memperkuat," tambah KH Machasin.

Baca Juga: Irjen Kemenag: Jangan Ada Proyek SBSN 2023 yang Mangkrak

Film Buya Hamka terbagi dalam tiga volume yang berdurasi total selama tujuh jam. Film ini fokus menceritakan kehidupan sosok Buya Hamka dari kecil hingga dewasa.

Pada volume pertama, film ini mengisahkan periode ketika Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memajukan organisasi tersebut.

Setelah keberhasilan tersebut, Buya Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah pedoman Masyarakat sehingga membuat ia dan keluarganya harus pindah ke Medan.

Namun pengangkatannya sebagai pemimpin tersebut membuat ia mulai berbenturan dengan kepentingan Jepang hingga membuat medianya harus ditutup karena dianggap berbahaya.

Baca Juga: Nuzulul Quran dan Pesan Pentingya Berjibaku dengan Literasi.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x