Situasi di Jamarat Mulai Lengang, Melontar Jumrah Lancar dan Santai

- 17 Juni 2024, 18:04 WIB
Situasi di Jamarat Mina yang dipantau langsung lewat CCTV Makkah Live terlihat mulai lengang.
Situasi di Jamarat Mina yang dipantau langsung lewat CCTV Makkah Live terlihat mulai lengang. /Screenshot Youtube Makkah Live

 

DESK DIY – Situasi hari kedua di Jamarat Mina, Senin (17 Juni 2024), kini mulai lengang seiring berkurangnya jemaah haji lantaran sebagian sudah berada di Makkah untuk melakukan tawaf wada. Sementara jJemaah haji yang melakukan prosesi ritual lontar jumrah kini mulai santai dan lancar tanpa berdesak-desakan lagi.

Situasi ini bisa terlihat langsung dari siaran langsung 24 jam dari media sosial youtube Kerajaan Arab Saudi melalui kanal Makkah Live. Hingga pukul 18.00 WIB atau 14.00 Waktu Arab Saudi pantauan langsung CCTV terlihat mulai lengangnya situasi di Jamarat Mina, sementara para jemaah haji fokus di Masjidil Haram untuk melakukan tawaf wada dan tahalul.

Bagi jemaah haji Indonesia, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia telah menetapkan waktu lontar jumrah yaitu pukul 05.00 – 11.00 WAS, pukul 11.00 – 17.00 WAS, dan pukul 17.00 – 00.00 WAS.

Baca Juga: Ibadah Kurban Miliki Empat Hikmah Bagi Umat Islam

Di antara waktu tersebut, jemaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.

“PPIH mengingatkan jemaah agar mematuhi ketetapan waktu lontar jumrah yang telah ditentukan. Penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi risiko di tengah kepadatan jemaah di area lontar jumrah, serta semata untuk keselamatan jemaah,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (17 Juni 2024).

“PPIH telah menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jemaah haji indonesia melaksanakan lontar jumrah dengan aman,” sambung dia.

Widi mengimbau jemaah agar selalu berada dalam rombongan regu ataupun kloternya ketika berangkat dari tenda Mina ke jamarat dan saat kembali. “Tidak perlu tergesa-gesa ketika berjalan menuju jamarat, selain untuk menghemat tenaga juga untuk mempertimbangkan jemaah lain dalam rombongannya, khususnya jemaah wanita, disabilitas dan lansia,” imbaunya.

Halaman:

Editor: Chaidir

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah