RI - Jepang Tingkatkan Kerjasama Perdagangan

- 25 Desember 2023, 19:03 WIB
Mendag Kunjungi Pasar Tanah Abang
Mendag Kunjungi Pasar Tanah Abang /Istimewa/

DESK DIY - Tim perunding Indonesia dan Jepang telah berhasil menyelesaikan isi perundingan terkait Protokol Perubahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) pada Sabtu (16/12). Prestasi ini dicapai dengan pernyataan bersama dari Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, dan Menteri Luar Negeri Jepang, Kamikawa Yoko.

Pengumuman kesepakatan ini menjadi bagian pembuka pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di tengah kunjungan ke Tokyo, Jepang, pada hari yang sama untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang.

Baca Juga: Borobudur Bakal Jadi Top Trending Wisata di 2024. Ini Kriterianya

"IJEPA sebagai perjanjian perdagangan bilateral pertama bagi Indonesia telah melalui proses General Review untuk meninjau manfaat yang diberikan sekaligus mengidentifikasi peluang perbaikan. Dari hasil General Review tersebut, kedua negara kemudian memulai perundingan untuk mengubah IJEPA melalui Protokol Perubahan sebagai dasar hukum agar bisa memberikan manfaat lebih besar bagi kedua belah pihak," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Perundingan terkait Protokol Perubahan IJEPA telah dimulai sejak tahun 2019 dan merupakan tindak lanjut dari rekomendasi perbaikan IJEPA berdasarkan hasil dari General Review IJEPA. Perubahan dan peningkatan yang dimasukkan dalam Protokol Perubahan IJEPA mencakup berbagai aspek seperti perdagangan barang, jasa, perdagangan elektronik (e-Commerce), perpindahan orang, kerja sama, kekayaan intelektual, dan pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah.

"Dalam bidang perdagangan barang, Jepang telah sepakat untuk membuka akses pasar dan memperbaiki akses untuk 112 jenis barang yang sebelumnya tidak diizinkan, termasuk empat jenis produk olahan ikan yang akan memiliki daya saing yang setara dengan pesaing utama di kawasan. Peningkatan akses pasar ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia untuk memperluas pemasaran produk mereka ke Jepang serta meningkatkan nilai ekspor nonmigas Indonesia," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Revolusi Mental Gagal, Gus Imin Ganti Terapkan 'Slepetnomic'

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan bahwa kesepakatan dengan Jepang untuk memperluas akses pasar tenaga kerja dan meningkatkan kerja sama dalam peningkatan kapasitas di berbagai bidang ekonomi, yang tercantum dalam Protokol Perubahan IJEPA, diharapkan dapat meningkatkan kemitraan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

"Melalui Protokol Perubahan IJEPA, kedua negara setuju untuk membahas kemudahan penempatan tenaga kerja Indonesia dalam berbagai bidang profesi, tidak hanya terbatas pada profesi perawat dan caregiver yang telah ada sejak IJEPA diberlakukan pada tahun 2008," lanjut Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Umat Kristiani Harus Jadi Pelopor dan Penggerak Kedamaian

Indonesia dan Jepang juga sepakat untuk mempercepat proses legal scrubbing dan prosedur domestik di masing-masing negara untuk memastikan Protokol Perubahan IJEPA dapat segera disahkan dan diberlakukan secara efektif.

"Kedua negara menargetkan penandatanganan Protokol Perubahan IJEPA dapat dilakukan pada awal 2024 agar dapat segera dilanjutkan dengan proses pengesahan dan pemberlakuan. Dengan demikian, peningkatan akses pasar yang disepakati dalam Protokol Perubahan IJEPA dapat segera dimanfaatkan dan perdagangan bilateral dapat ditingkatkan," tutup Mendag Zulkifli Hasan.

Total perdagangan antara Indonesia dan Jepang pada periode Januari-Oktober 2023 tercatat senilai USD 31,4 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,57 persen dari periode yang sama tahun 2022. Ekspor Indonesia sebesar USD 17,4 miliar, sedangkan impor mencapai USD 13,9 miliar, menciptakan surplus perdagangan sebesar USD 3,5 miliar.

Sementara itu, pada tahun 2022, total perdagangan kedua negara mencapai USD 42 miliar, meningkat sebesar 29,23 persen dibanding tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Jepang mencapai USD 24,8 miliar dan impor sebesar USD 17,1 miliar, menghasilkan surplus perdagangan sebesar USD 7,6 miliar.

Jepang menempati peringkat ke-3 sebagai negara tujuan ekspor dan asal impor terbesar bagi Indonesia pada tahun 2022. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi batu bara, bijih tembaga, gas alam, dan nikel. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Jepang adalah komponen otomotif, besi dan baja, serta kendaraan bermotor.

 

 

 

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah