Etika dapat menjadi sumber hukum:
Nilai-nilai etika yang diterima dapat dikodifikasikan menjadi hukum.
Contohnya, nilai integritas dan kejujuran diwujudkan dalam hukum anti-korupsi.
Hukum dapat memperkuat etika:
Hukum dapat membantu menegakkan nilai-nilai etika dan mencegah pelanggaran.
Contohnya, hukum pidana dapat mencegah tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Etika dapat mengisi celah hukum: Hukum tidak selalu dapat mengatur semua situasi.
Di sinilah etika berperan untuk memberikan panduan bagi presiden dalam mengambil keputusan.
Tantangan:
Menjaga keseimbangan antara etika dan hukum tidaklah mudah. Presiden seringkali dihadapkan pada situasi yang kompleks dan dilematis.
Tekanan politik, kepentingan pribadi, dan godaan kekuasaan dapat menjadi rintangan dalam menjalankan kepemimpinan yang beretika dan taat hukum.