Puisi Gus Nas : Kerikil di Kaos Kaki

- 4 Januari 2024, 14:31 WIB
Poster-poster jumawa itu kini telah mengepung desa.
Poster-poster jumawa itu kini telah mengepung desa. /Ilustrasi : Pixabay

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Melanda Yogyakarta, Solo dan Klaten. Banyak Pohon Tumbang dan Rumah Roboh

Makna:

Puisi ini memiliki makna yang mendalam, dan mengajak rakyat untuk sadar akan kondisi politik Indonesia yang menyengsarakan rakyat. Rakyat harus berjuang untuk mengubah kondisi politik Indonesia agar lebih adil dan sejahtera.

Refleksi:

Puisi ini relevan dengan kondisi politik Indonesia saat ini. Para elit politik masih berkuasa dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Rakyat masih harus menanggung beban akibat kebijakan-kebijakan para elit politik.

Puisi ini dapat menjadi inspirasi bagi rakyat untuk berjuang untuk mengubah kondisi politik Indonesia. Rakyat harus bersatu dan berjuang untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih adil dan sejahtera.

Baca Juga: Stasiun Tugu dan Lempuyangan Yogyakarta Akan Direvitalisasi

Berdiri di Garis Rakyat!

Dalam puisi ini, Gus Nas menyampaikan kritiknya terhadap para politisi yang sedang berkampanye menjelang pemilihan umum. Ia menyindir para politisi yang memasang poster-poster jumawa di desa-desa dan baliho-baliho di kota-kota besar.

Gus Nas juga menyindir para politisi yang hanya mementingkan perolehan suara, tanpa memikirkan nasib rakyat.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x