Puisi Gus Nas : Bayi-Bayi Palestina

- 27 November 2023, 05:05 WIB
Bayi-bayi Palestina yang direnggut masa kecilnya, disuapi pecahan roket dan rentetan desing peluru sepanjang pagi dan senja
Bayi-bayi Palestina yang direnggut masa kecilnya, disuapi pecahan roket dan rentetan desing peluru sepanjang pagi dan senja /Ilustrasi : pixabay

Mereka harus hidup dalam ketakutan dan keputusasaan.

Puisi ini kemudian mempertanyakan apakah dunia memiliki mata dan telinga untuk melihat dan mendengar penderitaan bayi-bayi Palestina.

Dunia telah melihat begitu banyak kehancuran dan kematian di Palestina, tetapi apakah dunia benar-benar peduli?

Puisi ini juga menggambarkan betapa dekatnya kematian bagi bayi-bayi Palestina.

Mereka hidup dalam ancaman kematian setiap saat. Lapar dan dahaga telah menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Mereka seperti bayi-bayi yang berpeluk prahara sejak di dalam rahim ibunya.

Duka dan sedih tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Oleh karena itu, penyair menggunakan diksi puisi untuk menggambarkan perasaan tersebut.

Kesedihan bayi-bayi Palestina bagaikan sayap-sayap merpati yang dipatahkan semena-mena.

Di akhir puisi, bayi-bayi Palestina menjerit di sepertiga malam.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x