Sebaliknya, Israel justru semakin gencar melakukan agresi terhadap Palestina.
Baca Juga: Puisi Gus Nas : Berkali-Kali Mati, Sebilah puisi untuk Palestina
Pada bait keempat, puisi ini menggambarkan bagaimana pemuda Palestina telah kehilangan harapan untuk hidup.
*Mereka menganggap kematian sebagai hadiah dan berjuang dengan penuh keberanian dengan memesrai kematian*.
Mereka rela mengorbankan jiwa raga mereka demi kemerdekaan Palestina.
Pada bait kelima, puisi ini menggambarkan bagaimana Israel dan sekutunya menyebut pemuda Palestina sebagai teroris dan binatang.
Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat pemuda Palestina untuk terus berjuang, berjihad, hingga menjadi bangsa yang berdaulat.
Nyala api perjuangan mereka semakin membara dan mendidih hingga ke nadi. Nyali dan keberanian para pemuda Palestina telah membuka mata dunia.
Baca Juga: Puisi Gus Nas : PIlpres
Pada bait keenam, puisi ini menggambarkan bagaimana pemuda Palestina membalas kekerasan dengan kekerasan. Membalas cinta dengan cinta.