DESK DIY -- Cukup satu kerendahan hati untuk mencerahkan seribu satu akal sehat
Demokrasi membusuk manakala retorika bercipratan di cakrawala
Demokrasi mengutuk ketika bibir comberan mengotori marwah kebebasan
Apalah artinya filsafat
Jika silat lidah melecehkan kemanusiaan
Apakah makna logika
Jika seisi tempurung kepala hanya kebencian dan fitnah belaka?
Demokrasi tanpa tata-krama akan terperosok di jurang hina
Caci-maki berdalih demokrasi adalah kebiadaban dan watak asusila
Baca Juga: Malioboro Sumbu Filosofi, Parkir Abubakar Ali Akan Dibongkar
Butuh seribu cahaya
untuk menyalakan iman dan kesadaran agung
Perlu berbait-bait puisi untuk menghidupkan hati nurani
Demokrasi sudah lama mati, sebab orang-orang yang mengaku berpangkat akal sehat telah membunuhnya dengan caci-maki tiada henti
Aku tak ingin mencatatnya, apalagi mengenangnya dalam prasasti
Aku tak ingin terperangkap dalam gelap, tak sudi mendengar isak-tangis orang-orang yang sakit hati, tak suka terpenjara dalam pengap kebusukan hati lelaki jomblo yang dzakarnya kecil dan selalu ejakulasi dini
Catat semua itu!
Gus Nas Jogja, 1 Agustus 2023 ***