Khalwat KH Buya Syakur Yasin Dengan Topo Ngalong, Berharap Doa Cepat Terkabul

- 24 Mei 2023, 17:17 WIB
Salah satu jamaah Khalwat JH Buya Syakur Yasin.
Salah satu jamaah Khalwat JH Buya Syakur Yasin. /Foto : Istimewa

Baca Juga: Kisah Ilmu Hikmah Sunan Kalijaga dan Orong-Orong

Saya pun memilih untuk pindah tempat dari tenda menuju rumah-rumahan yang saya dirikan di atas pohon. Orang-orang menyebutnya 'rumah pohon' meskipun tanpa atap dan dibikin hanya sekedar untuk bisa nangkring layaknya kalong atau burung yang pulang ke rumahnya di malam hari.

Manjat pohon itu tidak lebih dari 3 meter dari atas permukaan tanah. Bangunan itu hanya berupa kayu-kayu yang saya bentangkan di antara dua pohon dan di bawah kayu itu saya dirikan beberapa cagak supaya tidak ambruk jatuh ke bawah.
Meskipun sederhana, ternyata rumah pohon itu bisa muat duduk-duduk bertiga sambil ngopi maupun ngobrol ngalor ngidul mengusir rasa kantuk pada setiap malam.

Malam itu, hampir semua peserta seperti sedang komat kamit mulutnya, ndremimil seperti sedang merapalkan mantra mantranya, padahal yang terbaca dalam bibir yang mendesis dan mendengung, para peserta sedang menyelesaikan wiridnya 'yaa rozzaq' yang berjumlah 94864, sesuai ijasah yang diberikan Tuan Guru KH Buya Syakur Yasin, pada acara pembekalan khalwat pada Sabtu lalu (20 Mei 2023).

Baca Juga: DIY Raih Sertifikat 44 Warisan Budaya Takbenda, Tonggak Penting Lindungi Kekayaan Budaya

Seakan seluruh isi tenda bergetar dengan frekuensi yang sama 'yaa rozzaq'. Frekuensi doa, dan permintaan kehadiran dari yang Maha Pemberi untuk peserta khalwat. Keseragaman bacaan menandakan getaran dan kesamaan tujuan khalwat.

Hampir merata setiap peserta khalwat dipastikan ketika mengikuti khalwat mempunyai persoalan keduniawian yang berbeda. Bermacam persoalan tumpah di lokasi khalwat ini. Mereka para peserta khalwat memendam perasaannya agar dalam berkhalwat persoalan-persoalan yang dibawanya dari rumah bisa terurai dengan sendirinya atas kasih sayangNya kepada makhluknya.

Makanya, berbagai cara untuk bisa berdialog langsung dengam kesendirian dan kesunyian itulah titik terang dalam menjalani hidupnya akan tergali dengan sendirinya.

Banyak para peserta khalwat yang memilih mendirikan tenda jauh dari hiruk pikuk peserta lainnya. Mereka lebih memilih sepi sebagai temannya daripada bercakap cakap di aula dengan teman teman sesama peserta Khalwat dari daerah lain.

Baca Juga: Sri Sultan Minta Walikota Yogyakarta dan Bupati Kulonprogo Jaga Kondusivitas Pemilu

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x