Kisah Ilmu Hikmah Sunan Kalijaga dan Orong-Orong

- 24 Mei 2023, 15:10 WIB
Ilmu hikmah Sunan Kalijaga tentang orong-orong.
Ilmu hikmah Sunan Kalijaga tentang orong-orong. /Foto : Istimewa

"Memang Kang Narjo merasa teraniaya?"

"Aku ini juga manusia, Pak Bei. Punya hati dan punya pikiran. Tidak bisa pura-pura senang sedangkan hati terasa miris melihat keadaan, melihat ketimpangan, melihat ketidakadilan? Ya sekali-kali butuh curhatlah. Dan aku suka curhat di sini, ke Pak Bei. Ya mohon maaf kalau Pak Bei kurang berkenan."

Baca Juga: Menghadapi Ganasnya Pasar Bebas, Jatam Klaten Terbentuk

"Bukannya kurang berkenan, Kang. Aku paham kok kegelisahanmu. Itu sama dengan kegelisahan banyak orang yang sering kudengar. Cuma aku mengingatkanmu agar hati-hati kalau ngomong politik. Harus empan-papan, lihat-lihat tempat dan situasi."

"Ya sudah, Pak Bei. Aku mau lanjut kerja. Makasih ya kopinya."

"Oke, Kang. Jaga kesehatan, ya."

Narjo si loper koran senior itu meninggalkan nDalem Pak Bei dengan Supra-X tuanya, dengan koran-koran yang masih setumpuk dibawanya, dan entah masih ada kegelisahan apalagi di hatinya. Ada saatnya orong-orong memang harus berbunyi nyaring agar orang tahu ada kehidupan di tanah yang becek di kala musim hujan atau di comberan di persawahan. (Wahyu Nasution)

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x