Kalatida dan Kalabendu: Refleksi dari Pidato WS Rendra

- 15 Februari 2024, 03:06 WIB
WS Rendra.
WS Rendra. /WS Rendra

Meskipun pernyataan Rendra disampaikan lebih dari 14 tahun yang lalu, kritiknya masih relevan dengan situasi Indonesia saat ini. Kita masih melihat:

1. Kasus korupsi yang marak: Ini menunjukkan rendahnya nilai moral dan integritas di kalangan pejabat publik.

2. Kesenjangan sosial yang semakin lebar: Ini menunjukkan ketidakadilan dalam sistem ekonomi dan politik.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Jadikan Pasar Ruang Ekonomi Kreatif

3. Polarisasi politik yang tajam: Ini menunjukkan masyarakat yang terpecah belah dan mudah terprovokasi.

4. Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian: Ini menunjukkan rendahnya tingkat literasi dan budaya demokrasi.

Kondisi-kondisi ini dapat mendorong lahirnya "kalatida" dan "kalabendu" yang dikhawatirkan Rendra.

Tantangan dan Harapan

Tantangan bagi bangsa Indonesia adalah bagaimana keluar dari siklus "kalatida" dan "kalabendu". Hal ini membutuhkan:

1. Kepemimpinan yang kuat dan bermoral: Pemimpin yang mampu menegakkan hukum, membangun tata kelola yang baik, dan memajukan kesejahteraan rakyat.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah