Kalatida dan Kalabendu: Refleksi dari Pidato WS Rendra

- 15 Februari 2024, 03:06 WIB
WS Rendra.
WS Rendra. /WS Rendra

Berikut beberapa poin penting dari pidato Rendra:

* Kritik terhadap tata kelola negara yang "sableng".
* Penjelasan tentang "kalatida" dan "kalabendu".
* Peringatan tentang bahaya kalatida dan kalabendu.
* Ajakan untuk memperjuangkan tata kelola negara yang adil dan bermoral.

Pidato Rendra merupakan refleksi kritis yang mengajak kita untuk merenungkan kondisi bangsa Indonesia dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya.

Analisis Pernyataan WS Rendra tentang Kalatida dan Kalabendu

Pernyataan WS Rendra tentang "kalatida" dan "kalabendu" dalam pidatonya di UGM tahun 2008 merupakan kritik tajam terhadap kondisi Indonesia saat itu. Ia melihat tata hukum, tata kenegaraan, dan tata pembangunan yang "sableng" (kacau) telah mendorong lahirnya dua zaman yang berbahaya:

Baca Juga: Pesan Sri Sultan HB X untuk Capres - Cawapres : Akhiri Gesekan dan Hargai Pilihan Rakyat

1. *Kalatida:* Zaman ketika akal sehat diremehkan, dan perbedaan antara benar dan salah, baik dan buruk, adil dan tidak adil, diabaikan.

2. *Kalabendu*: Zaman yang cukup mantap stabilitasnya, tetapi stabilitas tersebut dicapai melalui penindasan dan ketidakadilan yang didewakan.

Rendra mengingatkan kembali isyarat dari penyair Ronggowarsito bahwa bangsa Indonesia harus bersikap waspada terhadap kedua zaman ini.

Relevansi dengan Situasi Saat Ini

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah