Salah Kaprah Memaknai Kata Takjil. Simak Penjelasannya

24 Februari 2024, 11:37 WIB
Takjil menjelang buka puasa di kawasan Masjid Nabawi Madinah. /Foto : dok. Istimewa

DESK DIY - SETIAP memasuki bulan Ramadan selalu kita dengar kata "takjil" yang diartikan sebagai makanan atau minuman kecil yang dikonsumsi untuk berbuka puasa.

Disadari atau tidak, kesalahan mengartikan istilah takjil ini tak cuma terjadi di kalangan awam, tapi juga dikalangan cerdik-cendikia Indonesia. Hingga kini salah kaprah penggunaan kata takjil terus berlangsung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) takjil artinya mempercepat (dalam berbuka puasa). Kata takjil ini merupakan serapan dari bahasa Arab yaitu dari 'ajjala - yu'ajjilu - ta'jilan (عجّل - يعجّل - تعجيلا), yang berarti mempercepat atau mendahulukan. Maksudnya mempercepat makan atau berbuka puasa dari shalat Maghrib.

Baca Juga: Rahasia Kurma Ajwa dan Sunah Makannya Saat Buka Puasa

Berawal dari sinilah takjil kemudian mengandung perintah untuk tidak menunda-nunda saat buka puasa. Takjil adalah perintah ibadah kepada orang-orang yang (berkewajiban) berpuasa, untuk bersegera menyudahi puasanya hari itu, tak boleh ditunda-tunda, begitu terdengar kumandang azan (atau tiba waktu) Magrib.

Dasar dari menyegerakan berbuka puasa yakni dari hadits berikut ini:

Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda, ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, seruan atau perintah untuk segera menyudahi puasa itulah yang disebut takjil. Mengapa harus bersegera, karena takjil atau waktu untuk bertakjil amat singkat, cuma sekitar 10 menit, selanjutnya mendirikan shalat Magrib berajamaah ataupun sendiri.

 Baca Juga: Es Teler Segar Sajian Spesial Buka Puasa. Catat Resepnya

Takjil atau kewajiban menyudahi itu, hakikatnya bisa atau cukup dilakukan hanya dengan niat di hati, yakni “aku sudahi puasaku hari ini semata karena Allah SWT. Itu cukup dan sahih. Tapi mengingat tubuh sudah berpuasa antara lain dari lapar dan haus sejak Subuh hingga Magrib, maka sangat dianjurkan bagi kita untuk menggunakan waktu takjil itu dengan minum dan makan makanan kecil secukupnya.

Di sisi lain, sebagian masyarakat masih ada yang menyebut buah kurma sebagai Takjil.
Karena kurma sebagai makanan berbuka puasa memang cukup populer. Dan memang ada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berbuka puasa dengan menu kurma.

عَنْ أَنَسٍ أن النبي كَانَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلىَ رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٍ فَتُمَيْرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنَ المَاءِ

Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Baca Juga: Mengenal Tradisi Nyadran yang Dilakukan Sebelum Ramadan

Istilah ruthab (رطب) sebenarnya bermakna kurma juga, namun berbeda dengan kurma yang sering kita lihat. Ruthab adalah kurma yang masih muda, segar, berair, dan tentu saja menyehatkan.

Sedangkan istilah tamr (تمر), itulah kurma yang sering kita temukan. Selain hadits di atas, juga ada hadits lainnya :

عَنْ سَلْمَانَ بْنَ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ قَالَ : إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَالمَاءُ فَإِنَّهُ طَهُوْرٌ

Dari Salman bin Amir radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Bila kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma, karena kurma itu barakah. Kalau tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu mensucikan.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizy)

Memang banyak orang yang terlanjur berpendapat bahwa buka puasa dengan kurma itu sunnah nabi. Sehingga pasaran kurma cukup laris dan diminati. Tetapi sebenarnya tetap ada yang beda antara berbukanya Nabi SAW pakai kurma dengan berbukanya kita pakai kurma.

Bedanya, kalau Rasulullah SAW disebutkan berbuka dengan menu kurma, memang menunya cuma kurma. Artinya kurma itu adalah makanan pokok yang dimakan hingga kenyang. Habis makan kurma tidak makan yang lainnya. ***

 

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler