Gerakan Rakyat Menggugat Unjuk Rasa Menolak Program Tapera

- 22 Juni 2024, 08:35 WIB
Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) banyak ditolak masyarakat.
Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) banyak ditolak masyarakat. /Gambar : Tapera

DESK DIY – Gerakan Rakyat Menggugat Yogyakarta melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD DIY, Jumat (21/6/2024). Mereka menyampaikan pernyataan penolakan terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) hingga pajak 12 persen. Kelompok tersebut menitipkan aspirasinya kepada wakil rakyat DIY.

Menurut Koordinator Unjuk Rasa, Dani Eko Wiyono, Gerakan Rakyat Menggugat membawa beberapa aspirasi yakni menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), menolak perubahan harga BBM, meminta pemerintah menurunkan harga sembako, hingga menolak pajak 12 persen.

Mereka juga meminta cabut UU Cipta Kerja, cabut UU Kesehatan, upah buruh layak, sejahterakan guru, UMKM, petani, usut dan habiskan mafia tanah di DIY. “Kami aksi damai, meminta DPRD DIY mewakili suara kami disampaikan ke pusat," tegasnya.

Dani menyebut, bahwa pihaknya sangat prihatin dengan apa yang ditampilkan para pemimpin bangsa. Mereka pun meminta DPRD DIY menyampaikan kritik tersebut ke pemerintah pusat.  "Kami sampaikan aspirasi kami ini ke DPRD DIY. Teruskan ke pusat, agar ditindaklanjuti," kata Dani.

Baca Juga: Yogyakarta Punya Sekolah Islam Internasional yang Dilengkapi Boarding dan Pondok Tahfidz

Sedangkan Sekretaris DPRD DIY Imam Pratanadi yang menemui massa aksi mengatakan bahwa pihaknya akan meneruskan pernyataan yang disampaikan. Pertama Sekretariat DPRD DIY akan menyampaikan pada Ketua DPRD DIY yang memiliki kuasa secara politik ke pusat.

"Kami mengapresiasi massa yang menggelar aksi damai. Berkas tuntutan ini akan kami sampaikan ke pimpinan dewan dan nantinya diteruskan ke pusat," tandas Imam. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah