Demi Adipura, Pemkab Sleman Harus Tegas Terhadap Persoalan Sampah

- 21 Maret 2024, 08:36 WIB
Sampah yang menumpuk di Dusun Tegal Mojo, Kalurahan Sariharjo Ngaglik Sleman
Sampah yang menumpuk di Dusun Tegal Mojo, Kalurahan Sariharjo Ngaglik Sleman /Foto : Chaidir

DESK DIY - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman pada awal Maret lalu meraih penghargaan Adipura 2023. Penghargaan untuk kategori Kota Sedang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehidupan (KLHK) karena dinilai berhasil mengelola sampah secara terintegrasi.

Penghargaan Adipura 2023 tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam acara Penganugerahan Penghargaan Adipura tahun 2023 di Gedung Manggala Wanabakti, Kantor KLHK RI di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.

Mendapat penghargaan Adipura merupakan prestasi yang menandakan bahwa Kabupaten Sleman diakui atas upaya dan keberhasilannya dalam mengelola lingkungan dan kebersihan. Adipura adalah penghargaan nasional yang diberikan kepada kabupaten/kota yang memiliki lingkungan bersih dan tertata dengan baik. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Baca Juga: TPST Piyungan Ditutup, Bantul Intensifkan Pengelolaan Sampah Mandiri

Meskipun Pemkab Sleman telah meraih penghargaan Adipura, namun masih ada
tantangan yang perlu diatasi terkait pengelolaan sampah dan lingkungan. Perhatian serius terhadap masalah tersebut diperlukan untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Diperlukan upaya lebih lanjut dalam pendidikan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, penerapan kebijakan yang lebih efektif, serta investasi dalam infrastruktur dan teknologi untuk mengelola sampah secara lebih efisien dan ramah lingkungan.

Di tengah kebanggaan mendapatkan penghargaan Adipura, Kabupaten Sleman ternyata masih punya PR (pekerjaan rumah) serius terkait sampah. Langkah cepat Pemkab Sleman menyiapkan TPS di Tamanmartani sebagai pengganti peran TPS Piyungan yang mulai ditutup, ternyata belum mampu mengurai benang kusut soal persampahan.

Jika diperhatikan, di banyak tempat masih terlihat tumpukan sampah dalam berbagai volume. Di beberapa titik sepanjang Ring Road Utara misalnya, terlihat tumpukan-tumpukan sampah rumah tangga. Entah siapa yang memulai, tapi tumpukan sampah yang menganggu pandangan dan menyebar bau tak sedap, masih terlihat sampai saat ini.

Baca Juga: TPST Piyungan Ditutup, Pembuangan Sampah Dilakukan Secara Desentralisasi

Melongok lebih ke jauh ke area pemukiman warga, problem sampah juga tak kalah serius.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x