Network
DESK DIY, Yogya -- Masjid memiliki fungsi utama untuk menggembirakan jamaahnya dalam beragama.
Masjid, dalam hal ini perlu hadir menjadi pusat aspirasi dan sekaligus inspirasi dalam meningkatkan kesejahteraan jamaah secara ruhani dan jasmani. Ini dapat dilihat dari suasana sehari hari masjid ini.
Syahdu ketika kegiatan shalat berjamaah, segar ketika ada pengajian segala umur dan terasa bergairah dan meriah ketika jamaah bersama takmir menyelenggarakan kegiatan ekonomi.
Baca Juga: 26 Pelukis Indonesia dan Filipina Unjuk Karya di Limanjawi Art House
Masjid dengan demikian, menjadi titik di bumi dalam membangun sumbu spiritual vertikal atau hablumminallah sekaligus menjadi pusat dari sumbu horizontal sosial.
Dalam waktu tertentu jamaah masjid berdoa khusyuk kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bekerja. Ditambah dengan beragamnya kegiatan sosial yang menjadi ladang amal bagi jamaah. Karena beragam dan uniknya kegiatan masjid ini malahan kemudian masjid yang berkemajuan ini lokasi kunjungan rihlah dakwah atau wisata dakwah.
Salah satu masjid di Yogyakarta yang memiliki motto kegiatan dari masyarakat, untuk masyarakat dan bersama masyarakat ini adalah Masjid Jogokariyan yang terletak di Kemantren Mantrijeron Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Ada Doa di Puisi Hizib Katyo-Latto Karya Gus Nas
Di masjid ini hampir dua puluh empat jam ada kegiatan. Kegiatan ibadah, kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi mewarnai masjid ini.
Setiap Ahad pagi ada Pasar Rakyat dengan berbagai aneka macam barang dijual di sini. Aneka makanan, aneka kudapan, lauk pauk, jajanan, busana segala ukuran.
Tamu yang datang dari luar kampung dan luar kota dilayani dengan baik. Tempat parkir luas, tersedia toilet dan kamar mandi bersih. Dan ketika haus dan lapar tinggal berjalan kaki beberapa langkah dari masjid ada warung angkringan, warung soto segar, gudeg krecek, masakan Minang dan kesukaan anak muda seperti dimsum ada.
Baca Juga: Jelang Ramadan Warga Pringgading Guwosari Gelar Nyadran
Dalam sebuah kesempatan pengajian, Kang Jazir Asp, penggerak Masjid Jogokariyan pernah menyampaikan bahwa mengembangkan masjid menjadi pusat aspirasi dan inspirasi kegiatan peribadatan, kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi memerlukan ketekunan dan ketrampilan teknis, taktis dan strategis yang berkelanjutan.
"Pijakan, atau basis kegiatan kami adalah penguasaan data sosial masyarakat sekitar yang menjadi jamaah penduduk masjid ini, " katanya.
Dengan adanya data sosial akan tergambar profil masyarakat, kebutuhan mendesak dan kebutuhan laten masyarakat. Ini yang diantipasi dan diatasi dengan mengoptimalkan dana dari jamaah.
Baca Juga: Pilih Baju Koko Premiun Kombinasi Batik untuk Lebaran
Masjid ini tidak memfungsikan dirinya menjadi pengumpul dana jamaah tetapi lebih sebagai penyalur dana jamaah untuk kepentingan jamaah itu sendiri.
Takmir masjid tidak membanggakan saldo keuangan yang jumlahnya melangit tetapi justru bangga dengan realisasi penggunaan dana untuk menyelesaikan masalah sosial. Kegiatannya membumi.
Selama Ramadhan tahun ini, demikian penuturan beberapa pedagang yang aktif di Pasar Rakyat Ahad akan ada kegiatan pasar sore di sepanjang jalan depan Masjid Jogokariyan. Kegiatan ini bisa menampilkan ratusan pedagang yang berjualan di sebelah selatan dan utara jalan.
"Nanti kalau sore disini akan ramai sekali, Pak," kata seorang pedagang berwajah optimis.
Baca Juga: Erman Suparno Apresiasi IPHI DIY Dirikan LAZIS dan LBH
Memang masjid ini telah bisa menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat Yogyakarta. Sebab yang aktif di pasar sore ini selain warga Jogokariyan juga diramaikan oleh pedagang luar kampung. Semua diterima dengan baik, sebagaimana para pedagang juga menerima dan melayani pembeli dari manapun datangnya. ***
