PSHT-Brajamusti Janji Ganti Rugi Barang Museum Taman Siswa yang Rusak

7 Juni 2023, 09:14 WIB
Museum Taman Siswa yang dihormati masyarakat Yogyakarta. /Foto : dokumen

DESK DIY, Yogya -- Organisasi persilatan PersaudaraanSetia Hati Terate (PSHT) dan supoter PSIM Brajamusti berjanji akan mengganti rugi kerusakan barang-barang milik Museum Taman Siswa.

Kerusakan terjadi dampak bentrokan massa PSHT versus Brajamusti Minggu lalu (4 Juni 2023) di kawasan Jalan Taman Siswa.

Janji ganti rugi kerusakan museum Taman Siswa diungkap Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Dian Laksmi Pratiwi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (6 Juni 2023).

Baca Juga: Brajamusti dan PSHT Nyatakan Damai dan Sesalkan Insiden Bentrokan di Taman Siswa

Menurut Dian, PSHT dan Brajamusti bersedia mengganti kerugian kerusakan Museum Taman Siswa berdasarkan kesepakatan yang dilakukan bersama Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Namun, Dinas Kebudayaan DIY perlu melakukan inventarisasi kerusakan Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya itu.

“Jadi kemarin ada hal yang kami koordinasikan, juga termasuk pengecekan identifikasi kerusakan karena kami juga harus tahu supaya kami bisa mempertimbangkan hal-hal yang bisa dibantu oleh Pemda,” kata Dian.

Baca Juga: Pernyataan Kapolda DIY Terkait Bentrokan Antarwarga yang Terjadi di Yogyakarta

Kurator museum pun, menurut Dian diminta melakukan identifikasi kerusakan koleksi-koleksi berharga yang rusak akibat kerusuhan oleh dua kelompok massa tersebut. Hal ini penting mengingat perbaikan koleksi bersejarah tidak bisa sembarangan.

Namun, Dian belum bisa memastikan nilai kerugian yang diakibatkan kerusuhan tersebut. Kurator juga tengah menaksir kerugian yang dialami.

“Terlebih juga terdapat sejumlah koleksi milik Museum Tamansiswa yang mengalami kerusakan, kita belum tahu kerugiannya seberapa,” ujarya.

Baca Juga: Bentrokan Besar Antarwarga Terjadi di Yogyakarta

Dian mengatakan, pihaknya belum mengetahui sejauh mana keduanya akan mengganti kerugian tersebut. Sebab kerusakan tidak hanya koleksi benda bersejarah, juga taman yang berada di luar museum pun ikut rusak.

“Saya belum tahu detail kesepakatannya yang dimaksud ganti rugi seberapa dan apa saja. Misalnya, kalau benda koleksi tidak bisa ditangani sembarang orang. Apakah kemudian yang menangani konservator dan kurator dari tamansiswa, kemudian mereka yang membiayai atau bagaimana, mungkin seperti itu,” jelasnya.

Museum Dewantara Kirti Griya saat ini tercatat sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan Keputusan Mendikbud RI No 243/M/2015. Bangunan ini menyimpan benda-benda peninggalan Ki Hajar Dewantara itu mendapat penghargaan Indonesia Museum Award “Purwakalagrha” kategori ‘Museum Tercantik” pada 2015 silam.

Baca Juga: Liburan di Yogyakarta. Jokowi Nikmati Kopi Klotok, Menyusuri Malioboro Hingga Foto Bareng Warga

Seperti diketahui dampak bentrokan PSHT versus Brajamusti beberapa pot di museum tersebut rusak dan berantakan. Selain itu wastafel, kursi, hingga pintu belakang museum jebol. Selain itu, beberapa jejak kaki menghiasi meja di museum tersebut.

Tampak pula tulisan berisi pemberitahuan terpampang di rambu dilarang masuk yang berdiri di depan museum. Saat ini petugas museum tengah melakukan pembersihan.

Kepala Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Ki Murwanto mengungkapkan kerusakan di museum karena ada massa yang masuk saat tawuran di Taman Siswa.

Baca Juga: Ribuan Warga Madura Yogyakarta Berkumpul Tanpa Tendensi Politik

"PSHT yang menyelamatkan diri ke museum, sehingga museum kena imbas dari massa yang bergerak ke museum yang masih satu kompleks dengan pendopo Taman Siswa," kata Murwanto.

Akibatnya museum mengalami kerusakan. Menurutnya, penutupan sementara museum untuk memperbaiki beberapa fasilitas yang rusak.

"Kerusakan ada kursi dan meja yang bersejarah, terus pot sama pintu yang jebol. Yang jelas, kami dari museum mengutuk keras karena sudah cagar budaya yang mestinya dilindungi malah diinjak-injak," tandasnya. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler