Dipanggil DPP PDI Perjuangan, Gibran Tepis Dukung Prabowo. Simak Penjelasannya

21 Mei 2023, 20:02 WIB
Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Prabowo (kanan). /Dok. Tim Media Prabowo Subianto

DESK DIY, Solo -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan memenuhi panggilan DPP PDI Perjuangan, Senin besok (22 Mei 2023).

Rencana kedatangan Gibran ke DPP Perjuangannya terkait dirinya mengumpulkan relawan untuk bertemu dengan calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto di angkringan Omah Semar, Jumat (19/5) malam.

Gibran mengakui dihubungi Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto Sabtu (20/5) pagi. Tapi Gibran mengemukakan bahwa kedatangannya di DPP PDI Perjuangan nanti bukan berupa teguran.

Baca Juga: Kembalinya Suasana Sastra di Yogyakarta

"Bukan teguran. Tapi Senin besok saya dipanggil ke DPP," kata Gibran kepada wartawan di Solo, Sabtu (20/5).

Dikatakan, dirinya tidak mengetahui tujuan DPP PDIP memanggilnya. Ia menduga hal itu tak lepas dari pertemuan relawan Gibran dan Jokowi dengan Prabowo.

"Mungkin terkait itu," ujarnya.

Gibran memastikan dirinya siap memenuhi panggilan dari DPP PDIP, bahkan siap menerima hukuman jika pertemuannya dengan Prabowo dianggap salah oleh partai.

Baca Juga: Yogyakarta Terpilih Jadi Tuan Rumah ASEAN Committee on Women

"Saya ini cuma kader baru, kader muda. Dipanggil, ditegur, dihukum, monggo silakan. Saya ikut," katanya.

Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Prabowo sebagai hal wajar. Sebagai Wali Kota Solo, ia sudah sewajarnya menjamu tamu-tamu yang berkunjung ke daerahnya, terutama pejabat tinggi negara.

"Bahkan Pak Anies pun saya dampingi. Tuan rumah harus mendampingi tamu," kata Gibran.

Gibran memastikan pertemuan dengan Prabowo sama sekali tidak berkaitan deklarasi dukungan relawan kepada Prabowo. Ia berada di luar forum ketika Prabowo berorasi di depan para relawan.

"Kemarin itu saya hanya makan malam saja. Urusan pencapresan kan kemarin saya minggir. Aku kan tidak ikut ketika beliau (Prabowo) orasi dan lain-lain kan saya minggir. Saya kan nggak ikut-ikut," katanya.

Baca Juga: Akademisi Jogja Serukan Pemilu yang Bersih dan bermartabat

Keputusan relawannya mendukung Prabowo, kata Gibran, murni aspirasi arus bawah. Ia mengklaim para relawan bertindak atas keputusan sendiri.

"Yang namanya relawan itu tidak bisa dipaksa. Harus ke sini, harus ke situ, tidak bisa. Relawan itu orang-orang yang kritis, objektif," ujarnya.

Lebih lanjut, Gibran tak menampik saat ini relawan terbagi menjadi dua kelompok besar. Sebagian mendukung Prabowo, lainnya mendukung Ganjar.

"Memang ada yang dukung Pak Prabowo, ada yang dukung Pak Ganjar. Kalau saya disuruh ngumpulin pendukungnya Pak Ganjar, pasti kemarin lebih banyak lagi yang datang," ujar Gibran.

Baca Juga: Pemda DIY – Universitas Sogang Korea Selatan Optimalkan Kerjasama Sains Dan Teknologi

Tetap di PDIP

Pada Sabtu kemarin (20 Mei 2023), Gibran menyatakan dirinya tidak akan pindah ke Partai Gerindra.

"PDIP itu partai yang membesarkan saya, yang sudah menerima saya, mendidik saya, menyekolahkan saya, itu ya. Jadi enggak ada yg namanya pindah Gerindra,” tegas Gibran.

Gibran menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo atas statusnya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Sedangkan Gibran sebagai Wali Kota Solo. “Nek urusan relawan kan kemarin saya minggir. Begitu loh,” kata dia.

Gibran menjelaskan pernyataan dukungan terhadap Prabowo sebagai Capres 2024 keluar dari para relawan. Dia mengaku tidak pernah menyatakan mendukung capres tertentu. Semua figur dia fasilitasi.

Baca Juga: 1 RW 1 Polisi di DIY, Strategi Antisipasi Gangguan Kamtibmas

“Enggak ada namanya saya mendukung ini, mendukung ini, kan enggak pernah keluar dari mulut saya. Semuanya kami fasilitasi, kami dampingi, tamu-tamu yang ke Solo pas saya dampingi ya, tidak terkecuali, bahkan Pak Anies pun saya dampingi,” sambung dia.

Gibran menekankan dirinya sebagai tuan rumah harus mendampingi setiap tamu yang datang ke Solo. Tapi bila dirinya dianggap sebagai pengkhianat dia mempersilahkan. Namun dia membantah cap tersebut.

“Silakan bila saya dianggap berkhianat ya mangga, kalau didoakan berkhianat ya mangga. Tapi saya tidak seperti itu,” ungkap dia. Gibran pun mengaku siap menerima konsekuensi apa pun atas sikapnya bertemu Prabowo.

“Makanya kan dipanggil hari Senin saya berangkat. Kalau saya berkhianat ya enggak mungkin datang. Saya santai-santai wae hari ini motoran sama teman-teman komunitas, habis ini basket. Aku santai, lha emange aku ngopo toh,” ujar dia.

Baca Juga: Lurah Caturtunggal Diduga Terlibat Mafia Tanah, Kejati DIY Bertindak dan Dijadikan Tersangka

Seperti diketahui Relawan Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka Jateng dan Jatim mengungkapkan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pemilu 2024.

Hal ini menimbulkan persepsi publik Gibran mendukung pencapresan Prabowo hingga muncul spekulasi Wali Kota Solo itu pindah partai Gerindra. Gibran lantas buka suara.

Ungkapan dukungan relawan terungkap pada pertemuan antara Capres Partai Gerindra itu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan 15 perwakilan sukarelawan Presiden Jokowi dan Sukarelawan Gibran di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam.

“Ini sikap kawan-kawan yang kemarin kita konsolidasi di rumahnya Pak Gibran di Loji Gandrung. Itu konsolidasi dari Jateng dan Jawa Timur. Kita mengerucutkan suara menjadi satu nama yaitu Prabowo,” ujar Koordinator Sukarelawan Pendukung Gibran, Kuat Hermawan Santoso.

Baca Juga: Muhammadiyah DIY Bertekad Meredam Kekerasan Berbasis Perbedaan Suku dan Agama

Menurut dia, pertimbangan memilih Prabowo karena memiliki komitmen kuat untuk meneruskan gagasan-gagasan serta program Presiden Jokowi. Suara-suara hasil konsolidasi itu diklaim telah menampung 90% aspirasi sukarelawan di Jateng dan Jatim untuk Prabowo.

“Hari ini sikap resmi kawan-kawan 15 yang mewakili 100 koordinator lapangan,” paparnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan hingga saat ini Gibran yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo itu masih tetap kader PDIP dan jurkam partai untuk Pemilu 2024 mendatang.

“Ya masih, saya menganggap beliau kader PDI Perjuangan dan ditugasi menjadi jurkam ya wajar ta? Dia kan juga mau ta jadi jurkam,” tegas Rudy.

Baca Juga: Balinale 2023 Hadirkan Film Peraih Penghargaan dari Seluruh Dunia

Rudy tak mau berkomentar soal pemanggilan Gibran oleh DPP PDIP terkait menjamu Prabowo Subianto. Mantan Wali Kota Solo itu juga tak bersedia berkomentar soal deklarasi dukungan sukarelawan Jokowi-Gibran untuk Prabowo Subianto.

Sebagai kader partai, ia tegak lurus dengan instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa capres yang diusung adalah Ganjar Pranowo.

“Ya takana kana, kok tekok aku [ya tanya sana, kok tanya saya]. Lha kejadiane apa neng Solo wae aku ra ngerti. Ya takon sing nyeluk [DPP PDIP], aku ra ngerti,” kata Rudy.

Ia optimistis PDIP bakal memenangi Pemilu 2024 sekaligus Pilpres 2024. Rudy juga tidak menggubris dengan dukungan sukarelawan Jokowi-Gibran untuk Prabowo Subianto. ***

Editor: Mustofa W Hasyim

Tags

Terkini

Terpopuler