BI : Inflasi 2024 di DIY Stabil

- 14 Juni 2024, 20:34 WIB
Memasuki tahun 2024 inflasi di DIY berada di bawah jawa dan nasional, capaian pada bulan Mei ini 2,28 persen year on year
Memasuki tahun 2024 inflasi di DIY berada di bawah jawa dan nasional, capaian pada bulan Mei ini 2,28 persen year on year /Ilustrasi : Pixabay

DESK DIY - Perkembangan inflasi di DIY beberapa tahun lalu lebih tinggi dari nasional. Namun memasuki tahun 2024 bisa membuktikan berada di bawah jawa dan nasional, capaian pada bulan Mei ini berada di angka 2,28 persen year on year dan berada di peringkat 6 secara nasional.

Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Jumat (14 Juni 2024). Tema yang diangkat pada Rakornas adalah Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga.

Ibrahim mengatakan capaian tersebut tidak lepas dari sinergi TPID DIY dengan kota dan kabupaten, melalui kerja sama antar daerah yang semakin solid. Dengan didukung pengkinian data Indeks Harga Konsumen (IHK) mengacu paca Survei Biaya Hidup (SBH) di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul.

Baca Juga: Berhasil Sehatkan Kembali BIMJ, Ini Sejarah Baru LPS

“Untuk Kota Yogyakarta inflasi year on year Mei 2024 2,69 persen sementara Kabupaten Gunungkidul 1,96 persen. Tentunya kita bersama-sama optimis inflasi di DIY dapat terus terjaga dan stabil dengan memperkuat upaya pengendalian inflasi, dengan kerangka 4K yaitu Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif. Begitu juga dengan inovasi Kios Segoro Amarto yang sudah diterapkan di provinsi lain dan ke depan pengembangannya akan diperkuat lagi di DIY,” terangnya.

Sementara itu Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kuncoro Cahyo Adi disampaikan, salah satu inovasi yang dilakukan untuk memperkuat pengendalian inflasi di hilir adalah program Masyarakat Lan Pedagang Tanggap Inflasi atau Mrantasi.

“Mrantasi hadir bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan tujuan untuk meningkatkan literasi kepada pedagang pasar dan masyarakat tentang inflasi dan peran mereka dalam mengendalikan harga. Inovasi tersebut menambah program yang sudah ada seperti Kios Segoro Amarto yang berfungsi sebagai toko referensi harga di pasar,” katanya.

Baca Juga: Bursa Calon Walikota Yogyakarta : Nama Afnan Hadikusumo Menguat

Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan, inflasi di Kota Yogya masih masuk dalam kategori yang cukup rendah. Pihaknya memastikan inflasi terus diupayakan pengendaliannya agar tetap stabil, secara khusus pada momen besar seperti hari raya keagamaan ataupun hari besar nasional.

Halaman:

Editor: Chaidir

Sumber: Pemkot Yogyakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah