Kadin, PLN, dan Bank DBS Dukung Hilirisasi dan Bisnis Berkelanjutan

- 31 Mei 2024, 18:33 WIB
Kadin, PLN, dan Bank DBS Dukung Hilirisasi dan Bisnis Berkelanjutan
Kadin, PLN, dan Bank DBS Dukung Hilirisasi dan Bisnis Berkelanjutan /

DESK DIY - Masa depan keberlanjutan menjadi tanggung jawab setiap pihak dan hilirisasi menjadi salah satu upaya menuju operasional bisnis yang lebih hijau. Memahami hal ini, Bank DBS Indonesia kembali hadir dengan DBS Asian Insights Conference 2024 yang bertema  "Election to Action: Crafting A Sustainable Future Towards Golden Indonesia 2045 and ESG Excellence".

Pada salah satu sesi yang bertajuk “Sustainable Downstream Processing: Balancing Economic Growth with Environmental Integrity” para pakar dan pelaku usaha seperti Ketua Kadin Energy Transition Task Force Anthony Utomo dan Executive Vice President Commercial Product Development PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini turut hadir untuk membagikan pandangan mereka terkait manfaat hilirisasi.

Baca Juga: Menteri BUMN Rombak Direksi dan Komisaris PGN

Seperti dikutip saat sesi panel pada acara DBS Asian Insights Conference 2024, Ketua Kadin Energy Transition Task Force Anthony Utomo mengatakan, “Di sini banyak sekali peluang dari kebijakan hilirisasi. Salah satu yang paling bisa kita lihat nyata misalnya di bidang otomotif.

Di sini sudah banyak sekali OEM (Original Equipment Manufacturer) yang mau masuk ke Indonesia, ini tentu sebuah peluang. Karena dengan adanya Perpres (Peraturan Presiden) terkait kebijakan EV (electric vehicle), itu ada insentif untuk produsen yang mau melakukan manufacturing di Indonesia, antara lain dengan mendapatkan pembebasan bea impor dan lainnya. Ini harus menjadi ceruk untuk Indonesia agar bisa membangun industrinya menjadi ekonomi hijau.”

Saat ini Kadin Indonesia juga aktif mendukung pelaku industri memahami lebih dalam tentang keberlanjutan dan tanggung jawab perusahaan melalui platform Kadin Net Zero Hub, di mana perusahaan yang ingin bertransisi menuju net zero emission akan diberikan pelatihan bersifat pro bono.

Pelatihan ini akan menjadi panduan para pebisnis akan framework keberlanjutan yang tepat. Hingga saat ini, tercatat 80 perusahaan tergabung dalam Kadin Net Zero Hub dengan banyak perusahaan yang berada dalam daftar tunggu.

Baca Juga: Dirjen Bimas Islam : Salam Lintas Agama Praktik Baik Kerukunan Umat Perkuat Toleransi

Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President Commercial Product Development PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah tentang energi terbarukan dan mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan.

“Sesuai dengan roadmap dari pemerintah, dan kami juga ada program-program, kami sangat mendukung untuk percepatan renewable energy. Jadi setelah PLN berkomitmen akan net zero emission dan mendukung semua program pemerintah, kami langsung menyusun RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) menjadi RUPTL yang berbasis hijau.

Dan ini dalam sejarah PLN adalah RUPTL pertama yang langsung memasukkan EBT untuk menyiapkan kebutuhan-kebutuhan dari investor yang akan melakukan hilirisasi,” kata Ririn Rachmawardini.

PLN menargetkan penambahan kapasitas listrik ramah lingkungan (green electricity) sebesar 54 gigawatt pada tahun 2040 serta menjajaki berbagai model kemitraan untuk mempercepat proyek energi terbarukan di Indonesia.

Lebih dari itu, pada 2023 lalu, PLN melalui PT State Grid Power Indonesia (SGPI) juga mendapatkan pinjaman senilai US$ 100 juta dari Bank DBS Indonesia untuk mendukung layanan Advanced Metering Infrastructure (AMI). Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan transformasi digital di sektor energi yang dapat memperbaiki akurasi transaksi listrik.

Selain PLN, pada 2023, Bank DBS Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar Rp6,1 triliun untuk mendanai berbagai proyek hijau dan berkelanjutan di sektor otomotif, pangan dan pertanian, minyak dan gas, serta energi. Sebesar 30 persen dari dana ini dialokasikan khusus untuk proyek energi terbarukan, sejalan dengan pilar keberlanjutan pertama Bank DBS Indonesia, yaitu Responsible Banking.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong menegaskan pentingnya langkah berkelanjutan untuk masa depan Indonesia. “Lonjakan ekspor dan investasi asing langsung, serta peningkatan status ekonomi Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas oleh Bank Dunia pada pertengahan 2023, menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia.

Untuk memastikan pertumbuhan ini tetap berjalan dengan konsisten, perlu adanya langkah berkelanjutan untuk menyiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Bank DBS Indonesia senantiasa berkomitmen untuk terus mendukung hal ini melalui pembiayaan dan inisiatif berkelanjutan, sejalan dengan misi kami untuk menjadi ‘The Best Bank for a Better World’,” ujar Lim Chu Chong.

Sebagai bagian dari rangkaian acara DBS Asian Insights Conference, Bank DBS Indonesia juga menyelenggarakan Indonesia-China Business Forum 2024 untuk mengakomodasi diskusi dan kolaborasi guna mengambil langkah nyata demi pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah